Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Senin, 09 Mei 2022 | 15:46 WIB
Pintu batas Indonesia-Malaysia di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau. [SuaraKalbar.co.id]

SuaraKalbar.id - Warga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar) menanti pembukaan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Nanga Badau di daerah tersebut, seperti halnya PLBN Entikong.

“Kami sangat berharap pemerintah segera membuka PLBN Nanga Badau untuk pelintas orang dan barang menyusul dibukanya PLBN Entikong,” kata seorang warga perbatasan, Abdul Syarif, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Senin (9/5/2022).

Ia mengatakan sejak PLBN Badau ditutup karena pandemi Covid-19, cukup menyulitkan warga perbatasan. Terutama, dalam pertumbuhan perekonomian dan memenuhi kebutuhan pokok. Karena, warga perbatasan masih saling tergantung dengan negara tetangga.

Ia menuturkan, apabila PLBN Badau dibuka, tentu mendatangkan dampak ekonomi bagi masyarakat. Khususnya, bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM).

Baca Juga: H-1 Idul Fitri, Arus Mudik di Perbatasan Sumut-Riau Terpantau Padat

“Sebelum PLBN Badau ditutup dulu, tidak hanya kita yang banyak ke Malaysia, tetapi warga dari Negara Malaysia pun datang ke Badau sekadar belanja keperluan dan menikmati kopi, sekarang ini cukup sepi,” ucapnya.

Ia melanjutkan, warga perbatasan juga kesulitan untuk membawa warga yang sakit untuk berobat ke Malaysia, jika pun ada pelintas dilakukan melalui jalur-jalur tidak resmi.

“Mau tidak mau terkadang ada juga warga dari kita yang secara diam-diam ke Malaysia melalui jalan tikus,” katanya.

Kepala Imigrasi Putussibau Ali Hanafi mengatakan pembukaan PLBN Badau menunggu keputusan dari pemerintah pusat melalui instansi terkait.

“Sejak Covid-19 PLBN Badau dibuka secara terbatas, hanya warga Indonesia yang ingin kembali dan warga Malaysia yang ingin kembali ke negara masing-masing, kita masih menunggu juga pembukaan PLBN Badau secara bebas sesuai aturan berlaku,” kata dia.

Baca Juga: Jadwal Imsak Kapuas Hulu Hari Ini Jumat 29 April 2022

Terkait dengan pelintasan orang melalui jalur tidak resmi, pihaknya telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas).

“Kami selalu lakukan koordinasi dan beberapa kali juga dilakukan patroli bersama dengan melibatkan petugas perbatasan seperti TNI, Polri dan Bea Cukai dan petugas perbatasan lainnya,” kata dia,

Dia berpesan kepada masyarakat untuk tetap bersabar menanti keputusan pemerintah sebab pembukaan PLBN Badau juga mesti melibatkan kesepakatan kedua negara, baik Indonesia maupun Malaysia.

“Saat ini yang sudah buka PLBN Entikong menyusul Aruk, mudah-mudahan dalam waktu dekat PLBN Badau juga dibuka,” katanya.

Load More