SuaraKalbar.id - Baru-baru ini warga di Kendari, Sulawesi Tenggara diresahkan oleh sekelompok orang yang memanah memakai katapel panah secara acak di jalanan.
Mendapati fenomena yang membuat masyarakat khawatir tersebut, Petugas di Polresta Kendari di Sulawesi Tenggara segera melakukan tindakan dengan menangkap kelompok diduga yang memanah warga akhir-akhir ini di sana.
"Semalam kami telah menangkap ada enam orang yang merupakan kelompok pembusur yang meresahkan masyarakat, yang pertama inisial FM, B (anak di bawah umur), M, A, A, dan R," ungkap Kepala Polresta Kendari, Komisaris Besar Polisi Muhammad Eka Faturrahman, saat mengungkapkan kasus itu, di Kendari, Rabu.
Komplotan itu tertangkap saat pollisi melakukan razia pada Rabu dini hari (18/5) saat jajarannya menggelar operasi razia kendaraan akibat marak terjadi teror katapel panah di daerah itu.
Baca Juga: UAS Ditolak Masuk, Anggota DPR: Warga Singapura Sangat Bebas ke Indonesia
"Empat orang pertama ditangkap di salah satu penginapan di daerah Anduonohu, kemudian dikembangkan untuk mencari pelaku utamanya saudara FM dan kami bisa tangkap dia," katanya.
Fathurrahman menerangkan, para pelaku sudah beraksi di dua lokasi, yaitu di kawasan Pasar Panjang dan terakhir di Bypass Kendari sekitar pukul 02.30 WITA Selasa (17/5) dengan korbannya seorang ojek online, dimana mata panah dari besi menancap di pinggang sebelah kiri korban.
Dirinya menjelaskan, FM dibantu A yang merupakan anak di bawah umur yang memanah dari dalam mobil terhadap korbannya seorang ojek online lantaran kesal tidak menemukan orang yang dicari.
Menurut keterangan yang diterima, FM sebelumnya menerima curhat melalui pesan singkat WA dari temannya bahwa akan dianiaya seseorang, maka dia mencari orang yang akan menganiaya temannya, namun dia tidak menemukan.
"Jadi FM melampiaskan karena orang yang ingin memukul (temannya) tidak ada maka kepada siapa saja yang lewat di sana dilampiaskan dengan cara membusur," terangnya.
Baca Juga: Rektor Universitas Halu Oleo Kendari Minta Calon Mahasiswa Tidak Percaya Calo
Menurut Fathurrahman, aksi para pelaku semakin menggila dan membabi-buta lantaran terpengaruh obat-obatan terlarang yang dibuktikan hasil tes urine yang positif narkoba.
Berita Terkait
-
Indonesia Siap Tampung Korban Gaza, Menlu Sugiono Tegaskan Bukan Relokasi Permanen!
-
Antusiasme Warga Jateng Bayar Pajak Kendaraan, 3 Hari Tembus Rp28 Miliar
-
Lagi-lagi Diteror, Situs Tempo Diacak-acak Hacker Diduga Imbas Berita Judi Online: Ulah Siapa?
-
Guru Besar UI Ungkap Kekhawatiran di Balik Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza: Propaganda Israel?
-
Polisi Periksa Pengemudi Ojol yang Kirim Paket Kepala Babi ke Kantor Berita Tempo, Ini Hasilnya
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Rute dari Pontianak ke Danau Sentarum Kapuas Hulu, Lengkap dengan Pilihan Transportasi
-
Rute Pontianak ke Singkawang: Jarak, Durasi, hingga Moda Transportasi
-
Pontianak ke Putussibau: Jarak, Waktu Tempuh, dan Pilihan Transportasinya
-
Rumah Kosong Sejak Sebelum Ramadan, Ini Kata Ketua RT soal Keluarga Priguna Anugerah di Pontianak
-
Rumah Dokter PPDS Priguna di Pontianak Tampak Kosong, Ini Kata Tetangga