Scroll untuk membaca artikel
Bella
Jum'at, 20 Mei 2022 | 22:36 WIB
Sejumlah mahasiswa menyegel pintu masuk Ruang Rektorat Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Aceh Barat, terkait penuntasan kasus dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswi yang terjadi di perguruan tinggi setempat. Hingga Jumat (20/5/2022) sore aksi penyegelan masih terus berlangsung. ANTARA/HO

SuaraKalbar.id - Sejumlah mahasiswa anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sejak Kamis hingga Jumat (19-20/5) menyegel pintu masuk ruang Rektorat Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat.

"Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk protes dan penolakan terhadap pelecehan seksual yang terjadi di Universitas Teuku Umar," ungkap Kordinator Aksi, Irvan, Jumat.

Menurut Irvan, para mahasiswa terpaksa melakukan penyegelan gedung rektorat karena saat aksi unjuk rasa berlangsung tidak ada satu pun pihak yang berwenang untuk menjumpai mereka.

Dalam aksi penyegelan tersebut, para mahasiswa juga menempelkan berbagai poster di pintu rektorat sebagai bentuk kritikan. Salah satu poster yang tertempel bertuliskan ‘Menyemai Ilmu, Memetik ketakutan’.

Baca Juga: Lima Universitas di Beijing Lockdown Merespons Kasus 11 Mahasiswa Terpapar Covid-19

Dalam aksinya, mahasiswa juga mendesak pihak rektorat untuk menyegerakan pembentukan satgas pelecehan seksual, agar kasus pelecehan seksual yang terjadi di perguruan tinggi negeri setempat tidak lagi terjadi.

Irvan mengungkapkan, mahasiswa juga mendesak kepada pimpinan perguruan tinggi negeri setempat, agar memberikan hak dan jaminan kepada korban pelecehan seksual, termasuk menghentikan segala bentuk intimidasi dan intervensi terhadap korban pelecehan seksual di kalangan mahasiswi.

Selain itu, para peserta unjuk rasa meminta Rektor Universitas Teuku Umar Meulaboh memecat oknum pelaku pelecehan seksual terhadap mahasiswi dan memberikan sanksi kepada civitas akademika yang melakukan pelecehan verbal maupun nonverbal terhadap mahasiswa/i.

Meski sudah menyampaikan aspirasi di depan Ruang Rektorat, kata Irvan, Rektor dan Wakil Rektor tidak menemui mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa.

Karena tidak ada tanggapan, mahasiswa peserta aksi kemudian mengambil tindakan penyegelan gedung rektorat, dan menyatakan aksi penyegelan pintu rektorat akan dibuka sampai dengan tuntutan mereka direalisasikan pihak kampus.

Baca Juga: Ada Beasiswa Pascasarjana di Kampus Singapura untuk Mahasiswa Indonesia, Begini Cara Mendapatkannya!

Tidak merespons

Sementara itu, salah seorang pejabat Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Ahmad Fauzi yang dikonfrimasi terpisah membenarkan adanya aksi penyegelan pintu rektorat oleh mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa.

Namun, dirinya mengaku belum bisa memberikan tanggapan karena masih menghadiri rapat.

Adapun Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Prof. Jasman J. Ma'ruf hingga berita ini ditulis pada Jumat malam juga tidak merespons upaya konfirmasi yang dilakukan sejak siang hari, meski telah dihubungi via telepon selular miliknya.

Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui Whatasapp yang dikirim terindikasi dibaca namun tidak mendapatkan jawaban untuk dimintai tanggapan dan hak jawab dari pimpinan perguruan tinggi negeri tersebut. Antara

Load More