Scroll untuk membaca artikel
Bella
Senin, 23 Mei 2022 | 18:18 WIB
Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf [Foto: Antara]

SuaraKalbar.id - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) K.H. Yahya Cholil Staquf meminta partai politik (parpol) agar tidak mengeksploitasi NU untuk kepentingan politik identitas.

"Saya ingin sampaikan disini bahwa kami tidak mau dan memohon parpol jangan pakai politik identitas, terutama identitas agama, termasuk identitas NU," ungkap tokoh NU yang akrab disapa Gus Yahya itu di Kantor PBNU, Jakarta, Senin.

Gus Yahya menegaskan bahwa NU bukan untuk parpol tertentu, melainkan untuk seluruh bangsa.

"Tidak boleh mengeksploitasi identitas NU untuk politik. NU ini untuk seluruh bangsa," ungkapnya.

Baca Juga: Buntut Kasus Dugaan 'Mahar' Politik, Polda Sumbar Periksa Istri Wabup Solok

Permintaan itu ditujukan kepada semua parpol yang memanfaatkan politik identitas untuk kepentingan tertentu.

Gus Yahya mengimbau parpol tidak menggunakan NU sebagai senjata dalam konstelasi politik; karena jika hal itu terus dilakukan, maka dikhawatirkan menjadi politik tidak sehat.

"Semuanya, untuk semua partai. Jadi, NU itu enggak boleh digunakan sebagai senjata untuk kompetisi politik, karena kalau kami biarkan terus begini, ini tidak sehat," ungkapnya.

Sementara itu, terkait rumor renggangnya hubungan PBNU dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Gus Yahya menegaskan dirinya tak pernah menyatakan apa pun yang bisa memberi pengaruh negatif terhadap PKB.

"Kami kan nggak ngapa-ngapain. Kami kan nggak melakukan apa-apa. Saya tidak memberikan pernyataan apa pun yang katakanlah berisi negatif (bagi) siapa pun, apalagi PKB. Kalau ada mengatakan renggang, ya mereka yang merenggangkan diri," katanya. Antara

Baca Juga: Berazas Pancasila dan Injil, Perubahan Parkindo jadi PMI Tidak Miliki Korelasi karena Cederai Sejarah Pembentukannya

Load More