SuaraKalbar.id - Politikus PDI Perjuangan Mufti Anam angkat suara terkait arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyampaikan pesan ojok kesusu atau jangan tergesa-gesa bicara calon presiden.
Menurutnya, arahan Jokowi tersebut adalah wajar, sebab Pemilihan Presiden masih lama.
"Sehingga semua pihak lebih baik mengutamakan kepentingan pemulihan ekonomi daripada agenda politik lima tahunan," katanya dalam siaran pers di Surabaya, Selasa.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu diketahui berpesan kepada sukarelawan Pro Jokowi (Projo) agar jangan tergesa-gesa bicara tentang calon presiden untuk Pemilu 2024.
Baca Juga: Pastikan Ketersediaannya, Jokowi Minta Luhut Urus Minyak Goreng di Jawa-Bali
PesanJokowi tersebut disampaikan saat menghadiri Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V Projo di Magelang, Jawa Tengah pada Sabtu (21/5).
Menurut Mufti, di PDI Perjuangan pengumuman capres dan cawapres sesuai keputusan kongres telah dimandatkan kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
"Itu kebijakan Ibu Megawati. Pada momentum yang tepat, beliau akan menyampaikan sikap. Dan seluruh kader PDI Perjuangan solid, tidak toleh kanan toleh kiri, semua mengikuti instruksi. Itu sudah jelas," kata dia.
Anggota DPR RI itu menerangkan, saat ini memang Indonesia dihadapkan pada tantangan tidak mudah terkait pemulihan ekonomi dan situasi krisis global yang penuh ketidakpastian.
Mufti juga mengungkapkan saat ekonomi menuju pulih ada tantangan inflasi yang “menggila” di beberapa negara yang tembus 8 persen, bahkan sampai puluhan persen akibat harga komoditas pangan dan energi yang meroket.
Baca Juga: Tugas Luhut Bertambah Lagi, Diminta Jokowi Urus Minyak Goreng Jawa-Bali
Hal ini, menurut dia, seiring perang Rusia versus Ukraina serta hambatan di sejumlah negara sentra pangan.
"Di Indonesia April 2022 kemarin inflasinya termasuk tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Belum lagi soal pembukaan lapangan kerja, peningkatan investasi, dan pengentasan kemiskinan. Saya kira agenda-agenda pemulihan ekonomi memang lebih penting didahulukan ketimbang kontestasi politik," katanya.
"Yang perlu diingat, Ibu Megawati selalu menginstruksikan kepada seluruh kader untuk hadir membantu masyarakat, membersamai rakyat dalam pemulihan ekonomi," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pastikan Ketersediaannya, Jokowi Minta Luhut Urus Minyak Goreng di Jawa-Bali
-
Tugas Luhut Bertambah Lagi, Diminta Jokowi Urus Minyak Goreng Jawa-Bali
-
Sempat Disentil 'Copras-Capres', Ganjar Pranowo Langsung Lakukan Ini Atasi Banjir Rob di Kawasan Pantura
-
Presiden Jokowi akan Kucurkan Bonus untuk Atlet Berprestasi di SEA Games 2021
-
Soal Kode Jokowi Dukung Ganjar Capres, PDIP: Sudah Jelas Pencalonan Itu dari Parpol
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
-
Tewas di Usia Muda, Diogo Jota Baru Menikah 2 Minggu Lalu, Tinggalkan 3 Anak
Terkini
-
Tangguh Hadapi Persaingan, UMKM Kuliner Binaan BRI Ekspansi ke Pasar Internasional
-
Gandeng CIC Untan, Aston Pontianak Gelar 'Fun Chem 2025', Liburan Seru dan Edukatif untuk Anak-anak
-
Kualitas Udara Pontianak Memburuk, Wali Kota Imbau Warga Kurangi Aktivitas Luar Ruangan
-
Kalbar Waspada Karhutla! BMKG Beri Peringatan Keras Hadapi Puncak Kemarau 2025
-
Bukan Saksi Ahli! Mantan Pimpinan KPK Ungkap Peran Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji