SuaraKalbar.id - Kepala Wihara Mendut Biksu Sri Pannyavaro Mahathera mengungkapkan kebijakan kuota 1.200 orang per hari yang boleh naik ke Candi Borobudur memang perlu untuk penyelamatan candi.
Akan tetapi, menuruntya, upaya penyelamatan tersebut selayaknya tanpa harus membayar sangat mahal bagi rakyat kecil.
"Rakyat kecil (umat Buddha pedesaan cukup banyak) sampai meninggal pun tentu tidak akan mampu naik ke atas candi melakukan puja atau pradaksina karena harus membayar sangat mahal bagi mereka Rp750.000 per orang," ungkap Pannyavaro dalam siaran pers di Magelang, Senin.
Seperti diketahui hasil rapat koordinasi antar-kementerian/lembaga yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan diperlukan pembatasan kunjungan wisatawan yang akan naik bangunan Candi Borobudur dengan menerapkan sistem kuota.
Baca Juga: Respon Menparekraf Sandiaga Saat Candi Borobudur Dibandingkan dengan Angkor Wat: Its So Much More
Atas kebijakan kuota tersebut, nantinya ada aturan harga khusus, untuk wisatawan nusantara sebesar Rp750.000, wisatawan mancanegara 100 dolar AS, dan untuk pelajar (grup study tour sekolah/bukan individual) Rp5.000.
Lebih lanjut Pannyavaro mengungkapkan kalau pada hari itu kuota sudah penuh, dimohon saja naik pada hari berikutnya atau hari yang lain.
"Kalau pengunjung tidak mau atau tidak bisa naik pada hari lain, ya sudah! Apalagi pendaftaran bisa dilakukan melalui online," ungkapnya.
Namun, tuturnya, jangan hanya pihak yang punya uang saja yang boleh naik atau dengan jalan lain harus menjadi biksu dulu atau kembali menjadi murid sekolah, tentu hal ini sangat tidak mungkin.
Menurutnya, biarlah umat Buddha sabar menanti antrean bisa naik ke atas Candi Borobudur, seperti halnya saudara-saudara muslim yang juga sabar menanti antrean naik haji sampai beberapa tahun.
Baca Juga: Dukung Pengembangan Pariwisata Ramah Lingkungan, PLN Hadirkan Lebih dari 20 Unit SPKLU
"Semoga usulan ini berkenan untuk diperhatikan oleh para pihak yang berwenang membuat keputusan-keputusan perihal regulasi naik Candi Borobudur," pungkasnya. Antara
Berita Terkait
-
Respon Menparekraf Sandiaga Saat Candi Borobudur Dibandingkan dengan Angkor Wat: Its So Much More
-
Dukung Pengembangan Pariwisata Ramah Lingkungan, PLN Hadirkan Lebih dari 20 Unit SPKLU
-
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2022: Tiket Domestik dan Mancanegara
-
3 Alasan Kenapa Tiket Borobudur Naik Menjadi Rp 750 Ribu, Jangan Salah Paham, Simak Penjelasannya
-
DPR Minta Pemerintah Pikirkan Solusi Lain Batasi Kunjungan di Candi Borobudur, Bukan justru Naikan Harga Tiket
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Cara Mudah Cek dan Bayar Pajak Kendaraan Secara Online 2025
-
Saldo Dana Gratis Hari Ini: Raih Kesempatan Dapat Dana Kaget Langsung Masuk Dompet Digitalmu!
-
Cicilan Cuma Rp150 Ribuan, Ini Solusi Modal Cepat Rp5 Juta Lewat KUR
-
Rekomendasi HP Murah RAM 6 GB Harga Rp 1 Jutaan Terbaik Juni 2025
-
Hadiri Panen Raya Jagung di Bengkayang, Prabowo: Petani Harus Hidup dengan Baik!