SuaraKalbar.id - Putri dari seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Dika (27) menjadi korban kekerasan seksual di usia 4 tahun. Perbuatan keji ini diduga terjadi saat sang anak dititipkan pada keluarga mantan suaminya.
Parahnya, balita berinisial K ini tidak hanya mengalami trauma psikologis, tetapi juga dinyatakan positif tertular penyakit menular seksual (PMS) Gonore.
Kasus ini sempat dilaporkan ke pihak kepolisian, namun hingga kini belum menunjukkan perkembangan signifikan.
Di saat ribuan anak Indonesia dirayakan pada Hari Anak Nasional, nasib anak malang ini justru seolah terlupakan.
Kejadian bermula ketika Dika, yang merantau bekerja sebagai PMI di Kuala Lumpur, Malaysia, menitipkan putrinya kepada orang tuanya di Pontianak.
Namun beberapa bulan kemudian, keluarga angkat dari mantan suaminya datang dan meminta izin untuk mengajak anak itu menginap selama beberapa hari.
Tak lama setelah itu, balita K mengeluhkan rasa sakit saat buang air kecil dan mengalami demam.
Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Kharitas Bakti Pontianak, dan dari hasil pemeriksaan, ditemukan tanda-tanda bahwa korban mengalami kekerasan seksual.
Yang lebih memilukan, hasil tes medis menunjukkan K terinfeksi Gonore, sebuah infeksi menular seksual yang sangat tidak mungkin didapat oleh anak seusianya kecuali melalui kontak seksual.
Baca Juga: Hingga Juni 2025, 128 Anak di Kalbar Jadi Korban Kekerasan! Terbanyak di Kabupaten Sambas
Laporan Sudah Dimasukkan, Tapi Proses Berlarut
Setelah menerima kabar tersebut, Dika segera meminta keluarganya di Pontianak membuat laporan ke kepolisian.
Laporan pertama dilakukan ke Polresta Pontianak pada 22 Juni 2024, kemudian diperkuat dengan laporan resmi bernomor STPL/B/346/IX/2024/SPKT/Polresta Pontianak/Polda Kalbar pada 18 September 2024.
Namun, satu tahun lebih sejak laporan masuk, belum ada penetapan tersangka. Penyidikan mandek, dan pelaku belum terungkap.
Sang ibu bahkan menyebut, keterangan anak tentang sosok pelaku tidak dicatat dalam berita acara pemeriksaan (BAP).
Begitu pula hasil pemeriksaan psikolog yang seharusnya menguatkan bukti, tidak disertakan dalam berkas penyidikan.
Ibu Korban Menulis Surat Terbuka
Putus asa menghadapi lambannya proses hukum, Dika akhirnya menumpahkan isi hatinya melalui surat terbuka kepada Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Tag
Berita Terkait
-
Hingga Juni 2025, 128 Anak di Kalbar Jadi Korban Kekerasan! Terbanyak di Kabupaten Sambas
-
Viral Guru Rekam Siswa nunggak LKS, Bupati Sujiwo Langsung Bayar Iuran 106 Siswa MTsS Sungai Kakap
-
Bejat! Pria di Kubu Raya Tega Perkosa Tetangga
-
Kasus Pencabulan oleh ASN UPT Panti Sosial Kalbar, Ini Deretan Fakta yang Terungkap!
-
Bukannya Melindungi, Pimpinan Ponpes di Kubu Raya Cabuli Santriwati dengan Modus Janji Nikah
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Sungai Brantas Mau Bebas Sampah Popok? Inovasi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Harapan Baru
-
Libur Panjang Maulid Nabi 2025? BRImo Solusi Liburanmu
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan