SuaraKalbar.id - Memasuki bulan keempat serangan yang dilancarkan oleh Rusia, Ukraina meminta bantuan kemanusiaan guna memerangi g penyakit mematikan.
Walikota Mariupol, Kota di Selatan yang kini telah berubah menjadi puing-puing akibat pengepungan Rusia, mengatakan sistem sanitasi rusak dan mayat membusuk di jalan-jalan.
"Ada wabah disentri dan kolera ... Perang telah menelan korban 20.000 penduduk ... sayangnya, dengan wabah infeksi ini, akan merenggut ribuan jiwa lagi di Mariupol," katanya kepada televisi nasional.
Ia meminta, Kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Komite Internasional Palang Merah untuk bekerja membangun koridor kemanusiaan untuk memungkinkan penduduk yang tersisa agar dapat meninggalkan kota.
Baca Juga: Kanada Klaim Telah Sita Aset dan Tindak Transaksi Orang-orang Rusia Hingga 4,5 Triliun
Deketahui, sekarang kota tersebut telah berada dibawah kendali Rusia.
Sebelumnya, dalam gambaran dampak perang yang lebih luas, badan pangan PBB mengatakan pengurangan ekspor gandum dan komoditas makanan lainnya dari Ukraina dan Rusia dapat menimbulkan kelaparan kronis bagi lebih dari 19 juta orang secara global tahun depan.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy menyerukan agar Ukraina dimasukkan sebagai bagian dari Barat, dengan jaminan yang mengikat untuk perlindungannya.
Selain itu, Zelenskiyy juga meminta Uni Eropa agar menerima Ukraina sebagai calon anggota dan mengatakan pada konferensi di Kopenhagen melalui videolink: "Uni Eropa dapat mengambil langkah bersejarah yang akan membuktikan bahwa kata-kata tentang orang-orang Ukraina sebagai keluarga Eropa bukan hanya terbatas kata-kata."
Menurut Para pejabat di Ukraina, perang di timur, di mana Rusia memusatkan perhatiannya, sekarang menjadi pusat pertempuran artileri di mana Kyiv mengalami kesulitan untuk mempertahankan diri.
Baca Juga: Tercatat 40 Ribu Lebih Laporan Pengaduan dari Kerabat Tentara Rusia
Zelenskiyy yakin, kondisi dapat dibalikkan hanya jika Barat memenuhi janji untuk mengirim persenjataan yang lebih banyak dan lebih baik termasuk sistem roket yang telah dijanjikan Washington dan negara lainnya. Antara
Berita Terkait
-
Unjuk Kekuatan, Putin Klaim Rusia Punya Senjata Tak Tertandingi oleh Negara Manapun
-
Putin Tunjukkan Kekuatan Militer Rusia, Uji Rudal Baru dan Ancaman Balas Dendam
-
Tangan Vladimir Putin Tampak Membeku saat Pidato, Beragam Spekulasi Mengenai Kondisi Kesehatannya Jadi Perbincangan
-
Peringatan Keras dari Dubes Ukrana Valeriy Zaluzhny: Perang Dunia Ketiga Telah Dimulai!
-
Pejabat Korea Selatan Tuding Rusia Pasok Rudal ke Korea Utara sebagai Imbalan Pengiriman Pasukan ke Ukraina
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Dirut BRI Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Polda Kalbar Perketat Pengawasan Politik Uang Jelang Pilkada Serentak 2024
-
Golkar Kalbar Gelar Sayembara Tangkap Pelaku Politik Uang di Pilgub 2024
-
Kebakaran Hebat Melanda Pasar Melati di Kubu Raya, 8 Kios Hangus Terbakar
-
Kenapa Samsung S24 Ultra Mahal?