Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 18 Juni 2022 | 16:34 WIB
Pembeli saat mencari sapi untuk hewan kurban. [SuaraKalbar.co.id]

SuaraKalbar.id - Kenaikan harga jual sapi kurban di Pontianak terjadi secara signifikan. Yakni capai Rp 2 juta per ekor akibat dari wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Hal itu disampaikan salah seorang peternak sapi, Kalham. Ia mengatakan jika dibandingkan dari periode Idul Adha di tahun sebelumnya, terjadi sangat signifikan.

“Saat ini memang harga sapi pada naik semua dampak PMK. Harga naik signifikan dari periode Idul Adha sebelumnya. Kenaikan kisaran Rp2 juta – Rp3 juta per ekor,” ujarnya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (18/6/2022).

Ia menjelaskan, bahwa wabah PMK sangat berdampak pada jumlah hewan ternak. Peternak tidak bisa memasok sapi dari luar karena harga yang tinggi.

Baca Juga: Jokowi: Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku Kaya Covid-19, Cepat Lewat Media Apapun

“Pada sisi kami selaku peternak, harga naik ini sangat diuntungkan. Namun dari sisi jumlah hewan ternak kami yang tidak bisa dipasok dari luar,” jelasnya.

Kenaikan harga hewan ternak juga disampaikan pelaku usaha lain. Yakni Saleh Taufik. Menurutnya, harga sapi saat ini naik capai Rp 2 juta per ekor dibanding musim Idul Adha sebelumnya.

Ia mengatakan, pelaku usaha saat ini kesulitan dalam memasok hewan dan hanya mengandalkan dari lokal saja.

“Hewan ternak untuk kurban saat ini hanya didatangkan dari lokal. Dari luar Kalbar hewan ternak tidak bisa masuk. Hal itu berdampak pada harga jual,” tuturnya.

Bahkan tak cuma itu, dari pembeli juga mengeluhkan hal senada. Sadran mengaku kesulitan mencari sapi untuk ibadah kurban.

Baca Juga: Hewan Ternak Terindikasi PMK di Bogor Terus Bertambah, Terbaru Ada 40 Sapi

“Saat ini sulit cari hewan ternak sapi untuk kurban. Kalau ada pun itu harga naik signifikan. Kenaikan karena PMK. Hal itu kata peternak,” tutupnya.

Load More