Scroll untuk membaca artikel
Bella
Kamis, 23 Juni 2022 | 12:33 WIB
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto. (Suara.com/Bagaskara)

SuaraKalbar.id - Ditanya tentang kemungkinan PDIP bergabung dalam rencana koalisi NasDem dan PKS, secara tegas Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan tidak.

Hal itu disampaikan Hasto, disela-sela Rakernas II PDIP Tahun 2021, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis (23/6/2022).

"Kalau dengan PKS tidak," kata Hasto.

 Meski demikian, Hasto lantas menyampaikan selamat atas kesepakatan antara PKS-NasDem untuk Pemilu 2024.

Baca Juga: PKS-Partai Demokrat Temui Surya Paloh, PDIP Tegaskan Sulit Berkoalisi Dengan PKS-Partai Demokrat

"Ya itu bagus sekali, ada partai yang secara dini sudah membangun koalisi antara NasDem-PKS. PDIP mengucapkan selamat atas koalisi NasDem dan PKS tersebut," katanya.

Hasto mengatakan, PDIP tidak masuk ke dalam pusaran koalisi yang kini coba dibangun oleh parpol.

"Namun, PDIP memiliki keyakinan bahwa jalan yang harus ditempuh saat ini adalah turun ke bawah dan menyerap aspirasi masyarakat," jelasnya.

Setelah pertemuan PKS-NasDem, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono rencananya akan menemui Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh untuk penjajakan komunikasi Pemilu 2024.

Selain itu, Hasto mengatakan PDIP juga sulit untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat.

Baca Juga: Buka Peluang Gabung PKB-Gerindra, PDIP Ungkap Sinyal PDKT Cak Imin ke Megawati: Kepo soal Tongkat Pusaka

"Kalau saya pribadi sebagai sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukkan hal itu," katanya.

Menurut Hasto, kultur pendukung PDIP sangat berbeda dengan Demokrat, dimana pendukung PDIP adalah wong cilik.

"Koalisi harus melihat emosional 'bonding' pendukung PDI, pendukung PDIP adalah rakyat wong cilik yang tidak suka berbagi bentuk kamuflase politik. Rakyat itu apa adanya, rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat, sehingga aspek-aspek historis itu tetap dilakukan," katanya. Antara

Load More