Scroll untuk membaca artikel
Denada S Putri
Sabtu, 02 Juli 2022 | 19:56 WIB
Petani sawit. [Istimewa]

SuaraKalbar.id - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Kalbar, Marjitan berharap pemerintah segera memberikan solusi dengan kebijakan yang tepat. Agar bisa memulihkan harga sawit yang saat ini anjlok.

Hal itu disampaikan belum lama ini. Ia mengatakan saat ini harga sawit terutama tandan buah segar (TBS) sangat anjlok di tingkat petani.

"Petani sudah tidak berdaya dan mau berbuat apa. Ini bisa menjadi sebuah kepasrahan. Tolong pemangku kebijakan bertindak arif dan cepat, sebelum petani pasrah,” ujarnya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (2/7/2022).

Ia menyebutkan, harga TBS sawit di tingkat petani hanya Rp 1.500-an per kilogram. Itu membuat petani panik dan gelisa.

Baca Juga: Cabai Merah Mahal, Gubsu Perintahkan BUMD Gelar Operasi Pasar Murah

Terutama, petani swadaya yang belum ada kemitraan dengan pekebun atau pabrik. Ia melanjutkan, untuk yang sudah ada kemitraan, harga masih jauh sedikit lebih baik.

“Saat ini harga TBS turun dan di sisi lainnya berupa pupuk, herbisida dan operasional kebun naik. Biaya produksi dan penghasilan bisa sudah tidak berimbang,” katanya.

Sebelumnya, berdasarkan data bersumber dari Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Provinsi Kalbar sebagaimana hasil tim penetapan harga untuk periode II 2022 pada Kamis (30/6/2022), kembali mengalami penurunan. Baik itu TBS sawit, minyak mentah sawit atau CPO maupun karnel (PK).

Harga tertinggi untuk TBS sawit pada umur 10 – 20 tahun hanya Rp 2.523,82/Kg. Terendah di umur 3 tahun Rp 1.882.28. Sementara untuk harga CPO berdasarkan hasil penetap Rp 11.443,71/Kg dan PK Rp 6.050,26/Kg.

Tren penurunan harga sawit di Kalbar sebagaimana juga secara nasional pasca adanya pelarangan ekspor produk dari sawit tersebut.

Baca Juga: Menkop UKM Teten Masduki Ingin Ada Koperasi Olah Kelapa Sawit Jadi Minyak Makan Merah

Sebelum ada larangan ekspor produk sawit, harga sawit terutama TBS di Kalbar pernah tembus Rp 4 ribu/Kg. Kemudian CPO tembus Rp 17 ribu/Kg dan PK Rp 13 ribu/Kg. Harga tertinggi tersebut terjadi pada periode I Maret 2022.

Load More