SuaraKalbar.id - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Kalbar, Marjitan berharap pemerintah segera memberikan solusi dengan kebijakan yang tepat. Agar bisa memulihkan harga sawit yang saat ini anjlok.
Hal itu disampaikan belum lama ini. Ia mengatakan saat ini harga sawit terutama tandan buah segar (TBS) sangat anjlok di tingkat petani.
"Petani sudah tidak berdaya dan mau berbuat apa. Ini bisa menjadi sebuah kepasrahan. Tolong pemangku kebijakan bertindak arif dan cepat, sebelum petani pasrah,” ujarnya, melansir dari SuaraKalbar.co.id--Jaringan Suara.com, Sabtu (2/7/2022).
Ia menyebutkan, harga TBS sawit di tingkat petani hanya Rp 1.500-an per kilogram. Itu membuat petani panik dan gelisa.
Terutama, petani swadaya yang belum ada kemitraan dengan pekebun atau pabrik. Ia melanjutkan, untuk yang sudah ada kemitraan, harga masih jauh sedikit lebih baik.
“Saat ini harga TBS turun dan di sisi lainnya berupa pupuk, herbisida dan operasional kebun naik. Biaya produksi dan penghasilan bisa sudah tidak berimbang,” katanya.
Sebelumnya, berdasarkan data bersumber dari Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Provinsi Kalbar sebagaimana hasil tim penetapan harga untuk periode II 2022 pada Kamis (30/6/2022), kembali mengalami penurunan. Baik itu TBS sawit, minyak mentah sawit atau CPO maupun karnel (PK).
Harga tertinggi untuk TBS sawit pada umur 10 – 20 tahun hanya Rp 2.523,82/Kg. Terendah di umur 3 tahun Rp 1.882.28. Sementara untuk harga CPO berdasarkan hasil penetap Rp 11.443,71/Kg dan PK Rp 6.050,26/Kg.
Tren penurunan harga sawit di Kalbar sebagaimana juga secara nasional pasca adanya pelarangan ekspor produk dari sawit tersebut.
Baca Juga: Cabai Merah Mahal, Gubsu Perintahkan BUMD Gelar Operasi Pasar Murah
Sebelum ada larangan ekspor produk sawit, harga sawit terutama TBS di Kalbar pernah tembus Rp 4 ribu/Kg. Kemudian CPO tembus Rp 17 ribu/Kg dan PK Rp 13 ribu/Kg. Harga tertinggi tersebut terjadi pada periode I Maret 2022.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
Terkini
-
Ratusan Burung Langka Nyaris Diselundupkan dari Pontianak ke Surabaya
-
Anak TKW asal Pontianak Tertular Penyakit Akibat jadi Korban Kekerasan Seksual, Kasus Mandek Setahun
-
Makin Untung! E-Voucher Rp100 Ribu untuk Pengajuan BRI Easy Card di Website BRI
-
Hingga Juni 2025, 128 Anak di Kalbar Jadi Korban Kekerasan! Terbanyak di Kabupaten Sambas
-
Berkat BRI, Renaco Jadi UMKM Produk Olahan Kurma yang Mendunia