Scroll untuk membaca artikel
Bella
Sabtu, 09 Juli 2022 | 07:00 WIB
Ilustrasi Sholat Id -  (Pixabay)

SuaraKalbar.id - Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalbar Pabali Musa mengimbau agar warga Muhammadiyah menghormati perbedaan dalam hari dalam merayakan Idul Adha.

“Dalam penyelenggaraan takbir dan Shalat Idul Adha, penyelenggara dan jemaah hendaknya berlaku tertib dan menghormati kaum muslimin yang menyelenggarakan Shalat Idul Adha pada hari yang berbeda.” katanya di Pontianak, Jumat.

Selain itu, dirinya mengimbau para penyelenggara Shalat Idul Adha di lingkungan Muhammadiyah untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Kementerian Agama, dan melakukan pemberitahuan kepada pihak kepolisian setempat.

PWM Kalbar menyadari terdapat perbedaan pelaksanaan Shalat Idul Adha di kalangan umat muslim. Muhammadiyah menetapkan Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022, sementara umat muslim lainnya melaksanakan Shalat Idul Adha pada 10 Juli 2022 atau berselisih sehari.

Sebagai bentuk toleransi, Achmad Mupahir menyatakan meski Muhammadiyah melaksanakan Idul Adha pada Sabtu 9 Juli 2022, pemotongan hewan kurban baru akan dilakukan mulai hari Ahad.

"Hal ini untuk menghormati saudara seiman yang masih puasa Arafah di hari Sabtu. Warga Muhammadiyah menjaga kedamaian dan keharmonisan dengan warga sekitar yang belum melaksanakan Idul Adha,” tegas Achmad Mupahir.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan sejumlah instruksi agar Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) se-Kalbar mengkoordinasikan pelaksanaan Shalat Idul Adha di daerahnya masing-masing.

"PDM di 14 kabupaten/kota diminta menetapkan tempat serta menyelenggarakan Shalat Idul Adha untuk jemaah yang akan melaksanakan Shalat Idul Adha," ujarnya

Pabali Musa berharap agar Shalat Idul Adha sedapat mungkin secara teknis dilaksanakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dengan melibatkan amal usaha Muhammadiyah dan ortom masing-masing.

Sementara itu, Ketua Majelis Tablig PWM Kalbar Ustaz Achmad Mupahir mengimbau warga Muhammadiyah menjaga kerukunan dan menghormati saudara seiman yang berbeda puasa Arafahnya dan pelaksanaan ibadah Idul Adha. (Antara)

Load More