SuaraKalbar.id - Beberapa waktu lalu PSPS Riau dalam akun media sosial resminya mengaku membatalkan laga PSPS Riau kontra Kelantan FC karena terkait permintaan uang pengamanan sebesar Rp40 juta dari pihak kepolisian yang dilakukan jelang pertandingan.
Menanggapi itu, Wakil Kepala Polresta Pekanbaru AKBP Henky Poerwanto menyatakan apa yang terjadi tak seperti yang ada di unggahan tersebut.
"Tidak ada seperti yang disebut dalam tulisan tersebut. Mereka baru menjelaskan kegiatan pertandingan tadi pagi di Polresta kepada Kabagops. Itu pun setelah dipanggil oleh Kabagops, baru mereka datang ke Polresta," ucap Henky melalui pesan WhatsApp, Rabu.
Selain itu, dirinya juga menegaskan pihaknya tidak membatalkan pertandingan sepak bola PSPS Riau melawan Kelantan FC yang sejatinya digelar Selasa (12/7) kemarin.
"Tidak ada tindakan anggota kami yang mengakibatkan batalnya pertandingan persahabatan PSPS Riau vs Kelantan FC," kata Henky melalui pesan yang diterima di Pekanbaru.
Menurutnya, pembatalan pertandingan tersebut murni kehendak pihak PSPS Riau sendiri secara sepihak oleh Nurizam Tukiman selaku pemilik PSPS FC sekaligus pemilik Kelantan FC. Menurut Henky, kesiapan Polri untuk mengamankan pertandingan sudah jelas dan nyata.
"Sebanyak 410 personel telah hadir sejak pukul 14.30 WIB, atau satu jam sebelum pertandingan dimulai pada Selasa (12/7) sore," katanya.
Bahkan menurutnya, pihaknya sudah mem-ploting personel di berbagai sektor di lingkungan stadion tersebut demi menjamin keamanan dan kenyamanan semua pihak baik pemain, ofisial maupun masyarakat yang menonton.
Adapun terkait perizinan, Henky menjelaskan semestinya surat perizinan diurus satu pekan sebelum pertandingan dilangsungkan.
"Semestinya sesuai ketentuan dalam surat izin, 7x24 jam sebelum pertandingan telah dijelaskan rencana kegiatan pertandingan tersebut sehingga Polresta tidak terkesan mendadak untuk kesiapan pengamanan," katanya.
Sementara pihak Panitia Pelaksana Pertandingan Bambang Pratama mengaku adanya kelalaian dalam pengurusan izin ke pihak kepolisian.
"Kami akui bahwa dalam laga uji coba ini kita tidak memiliki banyak waktu sehingga kita jadinya seperti mendesak pihak kepolisian," ucapnya.
Sesuai aturan, pihak Panpel semestinya menyampaikan rencana ini kepada ke pihak kepolisian 7 hari sebelum pertandingan digelar. (Antara)
Berita Terkait
-
Raih CREST Pathway+, Ini Dia Jagoan Keamanan Siber di Indonesia
-
Viral Selamatkan Kucing, Kenapa Sherina Munaf Justru Dipanggil Pihak Polisi?
-
Aksi Dini Hari Wapres Gibran: Ronda Bareng Warga, Pastikan Jakarta Aman Pasca-Demo
-
Bandara Soetta Aman Terkendali, 520 Personel Diterjunkan untuk Bantu Penebalan Keamanan
-
4 Rekomendasi Film Indonesia Bertema Korupsi di Kepolisian
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
Terkini
-
Sungai Brantas Mau Bebas Sampah Popok? Inovasi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Harapan Baru
-
Libur Panjang Maulid Nabi 2025? BRImo Solusi Liburanmu
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan