Scroll untuk membaca artikel
Bella
Selasa, 13 September 2022 | 11:09 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD tak ambil pusing datanya dibocorkan (Dok. Kemenko Polhukam)

SuaraKalbar.id - Bocornya data pribadi sejumlah lembaga kementerian, maupun tokoh politik di Indonesia kian ramai diperbincangkan publik.

Namun, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD justru mengaku tak ambil pusing terkait kebocoran data miliknya.

"Banyak yang japri saya bahwa data pribadi saya dibocorkan oleh bjorka hacker. Saya tak ambil pusing dan tak ingin tahu," terang Mahfud dikutip dari laman Twitternya, Selasa (13/9/2022).

Hal itu, lantaran menurut Mahfud data peribadinya bukan hal yang bersifat rahasia dan bisa dengan mudah ditemukan di internet.

Baca Juga: Sistem Keamanan Siber KPU Diperkuat untuk Cegah Kebocoran Data

"Sebab data pribadi saya bukan rahasia, bisa diambil dan dilihat di Wikipedia (Google), di sampul belakang buku2 saya, di LHKPN KPK. Data pribadi saya terbuka, tak perlu dibocorkan," katanya.

Sebelumnya, peretas yang mengaku sebagai "Bjorka" melalui grup Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik Presiden RI Joko Widodo, termasuk surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).

Bjorka mengklaim, hal itu disebarluaskan oleh sebuah akun Twitter "DarkTracer: DaekWeb Criminal Intelligence", yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler di Twitter hingga Sabtu (10/9) pagi.

Dalam unggahan tersebut mengklaim bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk sebuah surat yang dikirimkan BIN berlabel rahasia telah bocor.

Menanggapi hal itu, Mahfud MD mengatakan bahwa kasus kebocoran data negara yang diklaim dilakukan oleh "Bjorka" tidak terkait dengan data-data rahasia milik negara Republik Indonesia.

Baca Juga: Bjorka Sebar Data Pribadi Menko Polhukam, Mahfud MD: Data Pribadi Saya Bukan Rahasia

“Soal bocornya data negara, saya pastikan bahwa itu memang terjadi. Saya sudah dapat laporannya dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kemudian, dari analisis Deputi VII (Kemenkopolhukam), terjadi di sini-sini. Tetapi, itu bisa sebenarnya bukan data yang sebetulnya rahasia,” ujar Mahfud saat memberikan keterangan pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Menurut Mahfud, kasus tersebut belum membahayakan data negara karena data-data yang dibocorkan kepada publik justru merupakan hal-hal yang sudah diberitakan di koran-koran.

“Jadi, belum ada yang membahayakan dan isu-isu yang muncul itu kan sudah ada di koran tiap hari, (berita mengenai) jadi presiden, ini, gini, kan cuma itu. Tidak ada rahasia negara dari yang saya baca,” tegasnya.

Namun, kata Mahfud, pemerintah tetap akan melakukan tindak lanjut terhadap kasus itu, dan segera menggelar rapat untuk mendalami hal tersebut.

Load More