SuaraKalbar.id - Badan Reserse Kriminal Polri akan memeriksa sejumlah pihak, sebagai saksi kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim).
Sejumlah pihak yang diperiksa, antara lain direktur PT LIB (operator Liga 1), ketua PSSI Jatim, ketua Panpel Arema FC, serta kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim.
"Bareskrim Polri akan memeriksa beberapa saksi, antara lain direktur PT LIB (operator Liga 1), ketua PSSI Jatim, ketua Panpel Arema FC, serta kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim. Insyaallah mereka akan dimintai keterangannya hari ini," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Kabupaten Malang, Senin.
Adapun Tim pemeriksa Bareskrim Polri secara internal yang terdiri atas Tim Litsus (Penelitian Khusus) dan Propam (Profesi dan Pengamanan) sudah melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang terlibat langsung dalam pengamanan pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Baca Juga: Aremania: Aparat yang Menyuruh Menembak Gas Air Mata Harus Dipidana
"Sudah diperiksa 18 orang anggota yang bertanggung jawab sebagai operator senjata pelontar. Dimintai keterangan Litsus dan Propam," katanya.
Menurut Dedi, saat ini penyidik sedang mendalami keterangan manajer pengamanan dari pangkat perwira sampai perwira menengah.
Bahkan, tim Laboratorium Forensik Polri juga telah bekerja mendalami dan menganalisa sebanyak 32 titik kamera pengawas CCTV yang ada di sekitar Stadion Kanjuruhan dan beberapa lokasi.
Selain itu, labfor Polri juga menganalisa sejumlah telepon seluler yang diidentifikasi milik korban tragedi Kanjuruhan.
Sementara, tim Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) bekerja sama dengan tim Disaster Victim Investigation (DVI) telah mengidentifikasi sebanyak 125 jenazah korban tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Kisah Tragis Tragedi Kanjuruhan, Bocah di Tinggal Orangtua Saat Pertama Kali Nonton
"Kemudian tim Inafis juga nanti kerja sama dengan Labfor karena setelah berhasil analisis semua CCTV, tim DVI akan lakukan identifikasi terkait terduga pelaku perusakan, baik di dalam stadion maupun luar stadion," katanya.
Kasus kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10) malam terjadi beberapa saat setelah pertandingan Liga 1 antara tuan rumah Arema FC versus Persebaya Surabaya berakhir. Ribuan suporter Arema memasuki area lapangan setelah timnya kalah 2-3 dari "Bajol Ijo".
Sebelumnya beredar rekaman video amatir yang tersebar di media sosial, terlihat aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk mengendalikan ribuan suporter.
Hal itupun membuat para suporter berlarian menyelamatkan diri menuju pintu keluar yang sempit hingga terjadi desak-desakan dan jatuhnya ratusan korban jiwa. Antara
Berita Terkait
-
Aremania: Aparat yang Menyuruh Menembak Gas Air Mata Harus Dipidana
-
Kisah Tragis Tragedi Kanjuruhan, Bocah di Tinggal Orangtua Saat Pertama Kali Nonton
-
Ketum PSSI: Tim Investigasi Tragedi Kanjuruhan Sudah Bekerja
-
Sepak Terjang Valentino "Jebret", Undur Diri sebagai Komentator Liga 1 Usai Tragedi Kanjuruhan
-
Tragedi Stadion Kanjuruhan, 18 Polisi Operator Senjata Pelontar Diperiksa Propam
Terpopuler
- 5 Mobil Lawas Seharga Honda BeAT 2025: Cocok Untuk Pemula, Mesin Tak Gampang Rewel
- Roy Suryo Datangi Lokasi Pasar Pramuka, Ditemukan Banyak Pemberitahuan soal Ijazah
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Eropa Rp 100 Jutaan, Desain Elegan dan Menawan
- Kontras Persiapan Timnas Indonesia dan Malaysia Jelang Piala AFF U-23, Merah Putih Tanpa Uji Coba
- Bingung Pilih Parfum Tahan Lama di Cuaca Panas? Ini Rekomendasi Terbaiknya
Pilihan
-
Kenapa Persija Tak Seagresif Persib di Bursa Transfer?
-
Bek Israel Rebut Posisi Mees Hilgers, Situasi Makin Runyam
-
Perbandingan Spesifikasi realme GT 7 vs realme GT 7T, Kok Bisa Harganya Beda Jauh?
-
Mees Hilgers Absen Latihan Perdana FC Twente, Dapatkan Klub Baru?
-
Dokumen Naturalisasi Abal-abal, FIFA Hukum Berat Timnas Malaysia?
Terkini
-
ToRi Coffee Buktikan UMKM BRILiaN Bisa Mendunia Berkat BRI
-
AgenBRILink dari BRI Jadi Solusi Keuangan di Era Digital
-
BRI: Casa Grata Jadi Representasi Konkret dari Upaya Pemberdayaan yang Berkelanjutan
-
Terbukti Curi Emas 774 Kg, Warga China Yu Hao Dieksekusi ke Lapas Pontianak
-
BRI Genjot Sektor Produksi, Kucurkan KUR Rp69,8 T kepada Jutaan UMKM