SuaraKalbar.id - Musibah banjir yang melanda Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat mendatangkan berkah tersendiri bagi para penambang sampan di daerah tersebut.
Akses jalan yang terputus akibat banjir membuat masyarakat kesulitan untuk beraktivitas. Kondisi tersebut direspon oleh sebagian warga dengan membuka jasa angkutan musiman saat banjir.
Warga yang hendak beraktivitas mau tidak mau harus menggunakan jasa tambang perahu sebagai satu-satunya alternatif keluar masuk desanya sebagai pengganti kendaraan yang biasa mereka pakai.
Satu di antara penambang sampan di Jalan Mesiku Jaya, Kelurahan Ulak Jaya, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat , Joyo mengatakan dalam sehari ia bisa meraup untung hingga ratusan ribu rupiah dari jasa mengangkut warga.
"Sehari bisa Rp 100 ribu, kadang juga Rp 80 ribu. Sekarang penambang semakin banyak juga di sini," katanya kepada Suara.com, Rabu (13/10/2022).
"Rutenya kurang lebih 1 Kilo hingga 2 Kiloan jaraknya. Misalnya kita antar dari depan, kalau ada warga mau keluar kita ambil lagi," sambungnya.
Joyo mengungkapkan, dirinya mulai membuka jasa transportasi tambang menggunakan perahu sampan itu sudah sejak sekitar 5-6 hari yang lalu sejak air baru baru naik.
"Sekarang ada belasan sampan yang juga jadi penambang," katanya.
Sementara itu, penambang sampan lainnya, Muslim juga mengatakan hal yang serupa. Aktivitas mengangkut penumpang ia mulai dari pagi hingga sore hari.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Diprediksi Bakal Berlangsung Lama, Bima Arya Siapkan Ini
"Dari sekitar pukul 8 pagi hingga jam 4 sore aktivitas ini, ada juga lah warga yang mau, biasa (untuk pergi) belanja karena mau (lewat) jalan sulit kan motor tak bisa lewat. Jalannya putus kena banjir," terangnya.
Meski demikian, ia juga mengaku lebih senang jika di daerahnya bisa terbebas dari banjir yang setiap tahun melanda.
"Kalau bisa bencana ini jangan lagi terjadi, pemerintah juga carikan solusi, supaya air tidak meluap seperti ini," harapnya.
Sejumlah kecamatan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat hingga saat ini masih terendam air. Bahkan ketinggian air mencapai setinggi 2 meter.
Berdasarkan data sementara, Selasa (11/10), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sintang mencatat hingga saat ini banjir merendam 104 desa di 10 kecamatan dengan ketinggian air bervariasi dari 1,5 hingga 1,8 meter, yang mengakibatkan 43.682 jiwa terdampak banjir dan 9.351 pemukiman penduduk teredam banjir, bahkan, sejumlah akses jalan juga terputus.
Ada pun 10 kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Sintang, Dedai, Sepauk, Tempunak, Serawai, Binjai Hulu, Kayan Hilir, Kelam Permai, Ketungah Tengah dan Kecamatan Ketungau Hilir.
Berita Terkait
-
Cuaca Ekstrem Diprediksi Bakal Berlangsung Lama, Bima Arya Siapkan Ini
-
12 Kabupaten dan Kota di Jawa Barat ini Siaga Banjir dan Longsor serta Bencana Lainnya Dampak dari Hujan Lebat
-
Bocah SD yang Hanyut Terseret Banjir di Sukabumi Teryata Baru Pulang Sekolah Agama
-
Kontraktor Proyek Penataan Koridor Juanda dan Mojo Diputus Kontrak dan Diblacklist, Gibran: Ora Cetho
-
Gedebage Banjir dan Macet Parah, Warga Diimbau Cari Alternatif Lain jika akan ke Bandung Timur
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Perkuat Sektor Produktif UMKM dengan Penyaluran KUR
-
4 Pejabat KPU Karimun Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi Dana Hibah
-
Kepala Patung Soekarno di Indramayu Miring gegara Tertimpa Tenda
-
Pawai Cap Go Meh 2026 di Pontianak Digelar Setelah Salat Tarawih
-
BRI Perkokoh Kemitraan Strategis dengan SSMS untuk Tingkatkan Skala dan Keberlanjutan Industri Sawit