Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 01 Februari 2023 | 17:47 WIB
Banjir menggenangi permukiman penduduk di Desa Ulak Pauk, Kecamatan Embaloh Hulu, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (1/2/2023). (ANTARA/Dokumentasi Warga Ulak Pauk)

SuaraKalbar.id - Banjir di beberapa bagian wilayah Kecamatan Embaloh Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat tak hanya menggenangi permukiman namun juga sejumlah lahan pertanian warga.

Akibatnya, sejumlah petani di daerah tersebut terancam gagal panen.

"Rumah warga dan lahan pertanian terendam khususnya tanaman padi, dengan kondisi seperti ini kami terancam gagal panen," kata Kepala Desa Ulak Aloysius Sukarno di Putussibau pada Rabu (1/2/2023) pagi.

Bencana banjir di daerah tersebut terjadi sejak Selasa pagi (31/1). Banjir menimbulkan genangan air rata-rata 30 centimeter hingga 1,5 meter, di dataran rendah wilayah Desa Ulak Pauk, Kecamatan Embaloh Hulu.

Baca Juga: Potensi Banjir, 9 Daerah di Kaltim Diguyur Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Rabu dan Kamis Ini

Sukarno mengungkapkan, sebagian warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

"Saya semalam juga mengungsi, di dalam rumah (tinggi genangan) air sekitar 80 cm," ungkapnya.

Hingga saat ini dirinya belum bisa menyebutkan secara terperinci jumlah rumah dan luas lahan pertanian yang terdampak banjir.

Sukarno juga belum dapat memastikan jumlah warga yang mengungsi akibat banjir di wilayahnya.

"Hingga saat ini kami masih melakukan pendataan," ujarnya. (Antara)

Baca Juga: Serius Jaga Lahan Sawah, Pemkab Purwakarta Lakukan Ini

Load More