SuaraKalbar.id - Seorang perempuan paruh baya, Susi (41) tewas saat dalam perjalanan menuju Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) saat menjadi korban bencana tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (6/3/2023).
Dian yang merupakan keponakan Susi, menyatakan saat itu Susi sedianya akan menjalani perawatan di rumah sakit Pontianak, namun sekitar tiga jam sebelum tiba di Pelabuhan Dwikora Pontianak, dia meninggal dunia.
Saat itu, kata Dian, kondisi Susi memang cukup parah lantaran mengalami patah tulang leher akibat tertimpa reruntuhan rumah dan motor.
"Jadi kemarin, almarhum (Susi) bersama suami, mertua, ipar, dan anaknya didampingi satu orang perawat diangkut dengan kapal menuju Pontianak setelah mendapat rujukan dari Puskesmas Pulau Serasan. Tetapi saat di perjalanan, korban meninggal dunia, karena kondisinya parah," katanya saat ditemui di rumah keluarganya di Jalan Karet, Pontianak, Rabu (8/3).
Baca Juga: Cerita Korban Tanah Longsor di Natuna, Kailan Sempat Dengar Suara Ledakan Dari Atas Bukit
Selain Susi, anak korban yang bernama Napisa (9) mengalami patah tulang bagian kaki akibat tertimpa reruntuhan rumah.
Napisa saat ini dirawat di RSUD Soedarso Pontianak dan sudah mendapatkan tindakan operasi.
Susi merupakan warga asli Natuna, namun berdasarkan permintaan dari pihak keluarga, jenazahnya akan dimakamkan di Pontianak.
"Karena sekarang di Serasan juga sedang tidak kondusif, sehingga pihak keluarga minta segera dimakamkan di sini saja," kata Dian.
"Jadi, lepas Zuhur, almarhumah dikuburkan setelah kedatangan anaknya yang bersekolah di Batam dan Yogyakarta datang ke Pontianak ini," lanjutnya.
Baca Juga: Update Korban Longsor Natuna, 13 Orang Meninggal 12 Teridentifikasi
Diketahui, saat ini Pontianak menjadi rujukan perawatan korban musibah longsor Serasan, mengingat tersedianya fasilitas rumah sakit yang memadai dan jarak yang cukup dekat dengan lokasi musibah. (Antara)
Berita Terkait
-
Gerak Cepat, Kemensos Bantu Pencarian Korban Longsor Karo
-
Agresivitas China di Natuna Menjadi Tantangan bagi Diplomasi Pertahanan Indonesia-China
-
Insiden Bakamla vs Kapal Penjaga Pantai China di Natuna, Beijing Uji Nyali Prabowo?
-
Sikapi Prilaku Agresif China di Natuna, Indonesia Dinilai Perlu Perkuat Pertahanan
-
Banjir dan Longsor di Nepal Tewaskan 148 Orang, 58 Masih Hilang
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kecelakaan Tragis di Jalan Trans Kalimantan: Seorang Pengendara Motor Tewas di Tempat
-
Aston Pontianak Ajak Masyarakat Meriahkan Pilkada Serentak dengan Promo Menarik dan Tantangan Kreatif
-
Banjir Kembali Rendam Desa Darit Landak, Ketinggian Air Capai 80 Centimeter
-
Ngeri! Ngaku Lihat Pria Lain di Kamar Istri, Suami di Kalbar Ngamuk Bacok 3 Orang
-
Dirut BRI Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities