Scroll untuk membaca artikel
Bella
Minggu, 18 Juni 2023 | 17:51 WIB
Ilustrasi anjing Rabies ((shutterstock))

SuaraKalbar.id - Penyakit rabies saat ini tengah mewabah di beberapa wilayah di Indonesia, termasuk di Kalimantan Barat (Kalbar).

Oleh sebab itu, kita patut waspada terhadap gejala yang ditimbulkan agar penanganan dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya korban jiwa.

Anggota Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Novie Homenta Rampengan menyebutkan ada beberapa gejala umum yang dapat dicermati, seperti kondisi tubuh lesu, demam, dan sakit tenggorokan, serta nyeri.

Menurut Novie, apabila gejala tersebut tidak mendapatkan penanganan medis, maka dapat menimbulkan gangguan sensoris pada tubuh seperti kesemutan, rasa panas di lokasi gigitan, serta gangguan saraf seperti pupil membesar, berkeringat, dan air mata menetes.

Baca Juga: Apa itu Rabies? Kenali Gejala, Penyebab dan Pengobatannya Sedini Mungkin

"Lama-lama akan timbul gejala seperti hidrophobia, takut air atau udara, dan cahaya. Kalau kena air atau udara, rasanya seperti tercekik. Bila berlanjut terus akan sulit bernapas," paparnya, saat diskusi media secara virtual di Jakarta, mengutip Antara, Sabtu (18/6/2023).

Tak heran, kata Novie, bila penderita penyakit ini akan menghindari paparan cahaya langsung dan kontak dengan air.

Sementara gejala rabies pada hewan anjing peliharaan, lanjut Novie, dapat dicermati pada kondisi fisik seperti air liur berlebihan, hidung kering, dan ekor yang tertekuk di antara kedua kaki belakang.

Tidak hanya kondisi fisik, gejala rabies pada hewan anjing juga dapat terlihat pada perilaku yang sering menghindar, mudah terkejut, dan tidak patuh.

"Bila ada provokasi, dia bisa langsung menyerang. Gejala rabies juga membuat anjing mengalami fotophobia atau takut terkena cahaya matahari. Akibatnya, dia sering menyendiri di tempat gelap," tambah Novie.

Baca Juga: Seorang Anak Kecil Terkena Rabies hingga Sekelompok Pemuda Lemparkan Anjing Hidup ke Buaya!

Menurut Novie, selain fotophobia, anjing bergejala rabies juga cenderung tidak memiliki hasrat untuk makan dan minum karena merasa tidak nyaman ketika melakukan kedua aktivitas tersebut.

"Dia akan berperilaku sangat liar dan menggigit benda-benda mati seperti kayu, batu. Pada akhirnya, rabies akan menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada anjing dalam waktu 10-14 hari," terangnya.

Lebih lanjut, Novie menyarankan bila seseorang terkena gigitan yang terindikasi virus rabies, maka segera cuci luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit kemudian melapor ke Puskesmas, rumah sakit, atau Rabies Center, guna mendapatkan penanganan medis yang lebih cermat seperti pemberian vaksin atau serum anti-rabies.

"Bila hal itu dilakukan, maka akan mengurangi jumlah virus rabies secara cukup bermakna. Jadi, kalau jumlah virus rabies berkurang, otomatis derajat beratnya penyakit juga akan berkurang," kata Novie.

Walaupun mematikan, kata Novie, penyakit rabies tetap dapat dicegah.

"Rabies itu paling baik dicegah sebelum timbul gejala. Kalau ada yang tergigit hewan, segera lakukan tiga cara tadi," jelas Novie.

Load More