SuaraKalbar.id - Seorang warga Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) bernama Fitri Yani, menceritakan pengalaman adiknya yang menjadi salah satu calon siswa yang gagal diterima oleh tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri lantaran adanya sistem zonasi.
Padahal menurut Fitri, rumahnya yang berlokasi di Jalan Tebu, hanya berjarak 1,1 kilometer dari sekolah terdekat yakni SMAN 2 Pontianak.
“Jarak kami 1,1 km jelas ada di bukti pendaftaran dan sudah ditanyakan jarak yang diterima maksimal 0,7 km,” sebut Fitri saat dihubungi kalbar.suara.com, pada Senin (10/7/2023) sore.
Fitri menjelaskan, adiknya gagal diterima oleh tiga sekolah dengan jarak terdekat karena alasan bahwa kuota sekolah yang dipilih sudah penuh.
Baca Juga: Jadi Panutan, Deretan Zodiak Ini Akrab dengan Anak Kecil dan Jago Masak: Ada Sagitarius dan Cancer!
Selain itu, dirinya juga menjelaskan bahwa terdapat satu sekolah negeri yang cukup dekat yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Pontianak.
Namun sayangnya, ia tidak bisa mendaftarkan sang adik diwaktu bersamaan ke sekolah tersebut karena kebijakan terbaru Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang tidak memperbolehkan siswa mendaftar pada jenjang yang berbeda.
“Gak boleh pilih SMA dan SMK bersamaan, harus SMA ya SMA. SMK juga harus sesama SMK pilihnya, makin gak jelas aturannya,” kata Fitri.
Padahal menurut Fitri, sebelumnya ia tidak mendapatkan kabar apapun terkait PPDB Kalbar yang akhirnya membuat ia dan keluarga kekurangan informasi.
Bahkan, kata Fitri seharusnya sang adik memiliki kesempatan masuk sekolah lewat jalur prestasi.
Baca Juga: Viral Pengendara Motor Halangi Laju Lokomotif, Warganet Justru Gemas dengan Sosok Ini
“Adik saya ranking 2 di sekolah, harusnya bisa masuk dengan jalur prestasi, tapi karena kami tidak tahu jalur prestasi ditutup lebih awal, itu karena kurangnya sosialisasi PPDB, akhirnya kami ikut zona tapi masih tidak lolos,” jelas Fitri.
Berita Terkait
-
Pemda yang Ingin Mengajukan Pembuatan Sekolah Rakyat Harus Bisa Sediakan Lahan Minimal 5 Hektare
-
Beredar Hoaks Abu Janda Jadi Komisaris, Jejak Digital Dukung Israel Jadi Sorotan
-
SBY Beri Nasihat Sebelum Tarif Trump Bikin IHSG Anjlok, Netizen Tunggu Petuah Jokowi
-
Waspada Tren Sewa iPhone di Momen Lebaran, Ini Ancaman di Baliknya
-
Bikin Ngakak! Ayah Ini Bikin Heboh di Pernikahan Anaknya, Gegara Ini...
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
Terkini
-
UMKM Aksesoris Fashion Tembus Internasional Berkat Dukungan BRI
-
Catat! Cum Date 10 April 2025, Siap-Siap Dapat Dividen Rp31,4 Triliun dari BBRI
-
Viral Dokter Residen asal Pontianak Perkosa Penunggu Pasien di Bandung
-
Waspada Beras Oplosan! Ini Cara Membedakan Beras SPHP Asli dan Palsu
-
Polresta Pontianak Bongkar Kasus Pengoplosan Beras SPHP, 6 Ton Disita dan Satu TersangkaDiamankan