Scroll untuk membaca artikel
Bella
Senin, 14 Agustus 2023 | 16:55 WIB
Chai Kue Alias Choipan Khas Pontianak. (Instagram/@choipanpanaspontianak)

SuaraKalbar.id - Bagi masyarakat Tionghoa, kue Choipan tentu sudah tidak asing lagi.

Choipan merupakan hidangan Tionghoa yang umumnya sangat mudah ditemukan di Kalimantan Barat khususnya di Kota Singkawang dan Pontianak.

Nama kue Choipan diketahui diambil dari bahasa Tionghoa Hakka yaitu Choi artinya ‘sayur’ dan Pan artinya ‘kue’, jadi Choipan memiliki arti ‘kue berisi sayuran’.

Selain itu Choipan juga kerap disebut Chaikue. Dalam bahasa Tionghoa Tiochiu, Chaikue berasal dari gabungan kata Chai dan Kue yang memiliki arti sama dengan Choipan, Sayur dan Kue.

Baca Juga: Viral Cewek Open BO VCS Ngeluh Pelanggan asal Pontianak Tak Mau Bayar

Makanan ini diketahui awal mulanya diperkenalkan oleh penjual keliling keturunan suku Tionghoa yang mendiami Kalimantan Barat sejak abad ke-7.

Mereka adalah perantauan China daratan yang memperkenalkan hidangan kukus ziao tje, yang lantas diadaptasi menjadi Choipan.

Sesuai dengan sejarah awal mulanya kue ini diadaptasi, Choipan sendiri merupakan kue kukus yang memiliki isian sayuran, pada umumnya yaitu berisi bengkoang, keladi atau kucai.

Untuk membungkus isi sayuran di dalam kue ini, maka pada bagian luarnya terdapat kulit tipis yang terbuat dari tepung beras beserta pelengkap bawang goreng yang diletakan diatasnya sehingga akan menambah nikmat kue ini.

Sepintas bentuk kue ini mirip dengan pastel atau kroket, tetapi pengolahannya cukup berbeda. Jika pastel dan kroket harus digoreng terlebih dahulu, maka Choipan harus dikukus sebelum disajikan.

Baca Juga: Karhutla di Serdam Dekati Rumah Warga, Warganet Curiga Sengaja Dilakukan Demi Bangun Perumahan?

Namun semakin berkembangnya jaman, Choipan atau Chaikue juga berinovasi dengan diciptakannya versi kue goreng namun tetap berbeda dari kroket.

Load More