“Pengusaha Jepang yang waktu itu ada di indonesia, itu memang pengusaha beneran dan ada beberapa dari mereka itu ada juga intel yang dikirim Jepang untuk berdagang sambil memata-matai,” katanya.
Selain pengusaha, diduga juga Jepang turut mengirim mata-mata yang berprofesi sebagai fotografer sehingga saat tiba di Indonesia, Jepang tak butuh waktu lama untuk mengetahui berbagai kawasan dan menargetkan tokoh mana yang harus mereka amankan. Salah satu orang dari Jepang yang diduga menjadi mata-mata di Pontianak adalah M. Honda.
Honda sendiri diketahui merupakan seorang warga Jepang yang telah tinggal di daerah Pontianak, Hindia-Belanda sejak tahun 1920-an karena adanya beberapa potret milik Honda di tahun tersebut.
“Belum menemukan arsip yang menyebutkan dia (Honda) intel, atau bukti fisiknya lah dia intel jepang tapi dari catatan sejarah, dalam beberapa sumber serta wawancara-wawancara, itu disebutkan bahwa M. Honda ketika tentara-tentara Jepang masuk, dia ganti seragam,” jelas Rikaz.
Baca Juga: Mengenang Sejarah Pertempuran Rakyat Melawan Pasukan Belanda di Cangkringan
Pengeboman oleh Jepang di Pontianak, diketahui tak hanya terjadi sekali pada 19 Desember 1941 namun juga pada tanggal 22 Desember, dan 29 Desember tahun tersebut. Peristiwa itu tersebar melalui surat kabar yang dibuat oleh sekutu Belanda di beberapa wilayah.
Sayangnya, pada pengeboman yang terjadi setelah 29 Desember 1941, tak dijelaskan secara pasti bagaimana kronologi kejadian dan korban yang terdampak. Namun diduga juga memakan korban jiwa yang tidak sedikit.
“Kesaksian dr. Heilbrunn menuturkan rumah sakit yang ada penuh diisi korban-korban pengeboman pesawat Jepang. Mereka dirawat oleh sejumlah dokter seperti dr. Heilbrunn, dr. Agoesdjam, dr. Rubini, dr. Lie Giok Tjoan, dan dr. Ahmad Diponegoro. Total korban meninggal di dua pengeboman tanggal 19 dan 22 Desember 1941 sudah sekitar 200 orang, 50 diantaranya meninggal saat dirawat,” ujar Rikaz.
Kontributor : Maria
Baca Juga: Chen EXO Rilis Album Jepang Pertama dan Segera Gelar 'CHEN JAPAN TOUR 2023'
Berita Terkait
-
Mengenang Sejarah Pertempuran Rakyat Melawan Pasukan Belanda di Cangkringan
-
Chen EXO Rilis Album Jepang Pertama dan Segera Gelar 'CHEN JAPAN TOUR 2023'
-
Pratama Arhan Dikabarkan segera Menikah di Jepang dengan Anak Anggota DPR
-
NASA Konfirmasi Juli 2023 sebagai Bulan dengan Suhu Terpanas dalam Sejarah
-
Sejarah Hari Ini: Peringatan Gempa Bumi Valparaiso, Chile 1906
Tag
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Desa BRILiaN Hargobinangun Kelola Sampah Digital dan Pariwisata, UMKM Tumbuh Bersama BRI
-
SPMB 2025 Kota Pontianak, Ini Daftar Sekolah yang Buka Jalur Domisili untuk Siswa Luar Kota
-
Kalbar Akan Bentuk 2.038 Koperasi Merah Putih, Ini Syarat Untuk Jadi Anggota dan Raih Manfaatnya!
-
Pengundian Dilakukan Transparan, Para Pemenang Menerima Hadiah BRImo FSTVL 2024
-
Mengungkap Sejarah Suku Dayak, Dari Rumah Panjang Hingga Mitos Panglima Burung