SuaraKalbar.id - Berdiri di dikawasan yang berada diatas garis khatulistiwa, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, menjadi salah satu lokasi terbaik untuk mengamati Kulminasi Khatulistiwa.
Garis Khatulistiwa merupakan garis lintang nol derajat di mana matahari berada tepat di atasnya. Setiap tahun, peristiwa ini menarik perhatian warga setempat dan wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Kulminasi Khatulistiwa di Pontianak terjadi dua kali dalam setahun, sekitar tanggal 20-21 Maret dan 21-23 September. Pada saat-saat ini, matahari berada tepat di atas Garis Khatulistiwa, sehingga siang dan malam memiliki durasi yang hampir sama, dengan perbedaan waktu yang sangat kecil.
Hal ini adalah momen penting dalam kalender astronomi. Pontianak menjadi salah satu tempat terbaik di dunia untuk menyaksikan peristiwa ini karena terletak tepat di atas Garis Khatulistiwa.
Namun, yang semakin membuat Kulminasi Khatulistiwa di Pontianak begitu istimewa adalah budaya unik mengenai tradisi "Telur Berdiri."
Tradisi "Telur Berdiri" adalah bagian tak terpisahkan dari perayaan Kulminasi Khatulistiwa di Pontianak. Setiap tahun, ribuan orang berkumpul di Tugu Khatulistiwa, sebuah monumen yang dibangun di sepanjang Garis Khatulistiwa, untuk menyaksikan fenomena unik ini.
Tradisi ini berjalan dengan cara meletakkan sejumlah telur ayam di atas permukaan tanah atau beton di dekat tugu yang kemudian menghasilkan sesuatu yang memukau.
Pada saat Kulminasi Khatulistiwa, saat matahari tepat di atas kepala dan garis meridian 0 derajat terletak langsung di bawah Tugu Khatulistiwa, telur-telur ini bisa berdiri dengan sendirinya tanpa dukungan selama beberapa menit.
Hal ini merupakan fenomena alam yang menarik karena gravitasi bumi, pada saat-saat itu berkurang, sehingga telur-telur yang biasanya akan jatuh dengan sendirinya menjadi dapat berdiri.
Baca Juga: The Kaibon Restaurant: Angkat Budaya Banten Lewat Kuliner
Tradisi Telur Berdiri bukan hanya sekadar fenomena alam yang menakjubkan. Bagi masyarakat Pontianak, ini adalah simbol keberuntungan dan harapan untuk masa depan yang cerah. Banyak yang percaya bahwa jika mereka dapat menyeimbangkan telur dengan sempurna selama Kulminasi Khatulistiwa, itu akan membawa keberuntungan dalam kehidupan mereka.
Tradisi ini juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Pontianak. Wisatawan dari berbagai negara datang untuk menyaksikan fenomena unik ini dan mencoba menyeimbangkan telur mereka sendiri. Ini juga memberikan peluang bagi warga lokal untuk berinteraksi dengan wisatawan dan memperkenalkan budaya dan tradisi mereka.
Kontributor : Maria
Tag
Berita Terkait
-
The Kaibon Restaurant: Angkat Budaya Banten Lewat Kuliner
-
Viral Video Dua Wanita Tak Sadarkan Diri di Emperan Ruko Pontianak Diduga Akibat Mabuk
-
Ngaku Ikram Rossadi Tak Pelit, Larissa Chou Unggah Bukti: Dimasukin Uang Ratusan Ribu ke Dompet Untuk Beli Telur Gulung
-
Mendag Sebut Harga Sembako Terlalu Murah: Menyedihkan, Petani Bisa Bangkrut
-
Lokasi ATM BCA Terdekat di Pontianak, Ini Daftarnya
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Jukir Liar di Kawasan Parkir Gratis PSP Diamankan
-
UMK Kubu Raya 2026 Diusulkan Naik 7,7 Persen Jadi Rp3.100.000
-
Ini yang Dilakukan Bandara Supadio Pontianak untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang di Nataru
-
Pendakian Gunung Rinjani Ditutup hingga 31 Maret 2026
-
Rumah Warga di Dusun Senabah Sambas Terkabar