SuaraKalbar.id - Meriam Karbit Pontianak merupakan bagian budaya dan tradisi unik yang umumnya digunakan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat.
Pada awalnya, Meriam Karbit hanya terbuat dari bambu, tetapi seiring berjalannya waktu, bahan pembuatannya berkembang menjadi pohon pinang, kelapa, dan bahkan menggunakan gelondongan kayu yang sudah tidak terpakai.
Kayu meranti dan mabang dipilih sebagai bahan utama untuk meriam ini, yang bisa memiliki bobot hingga 500 kilogram. Kayu tersebut kemudian diolah dengan mengukir bagian tengahnya dan diberi pelumas agar tahan air dan menghasilkan suara yang kuat.
Proses pembuatan Meriam Karbit melibatkan perajin lokal yang mahir dalam mengolah kayu.
Kayu yang telah diolah kemudian disatukan dengan kuat menggunakan rotan sepanjang badan kayu. Untuk menjaga keawetan kayu dan melindunginya dari serangan rayap, kayu ini direndam dalam Sungai Kapuas selama beberapa malam.
Selain itu, kayu meriam dicat dengan warna-warni yang menarik dan sering dibungkus dengan kain berbagai motif, menambahkan unsur estetika pada tradisi ini.
Meriam yang telah siap digunakan diisi dengan sekitar 3-5 ons karbit dan kemudian dinyalakan dengan obor.
Tradisi Meriam Karbit ini telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Selain itu ada pula Festival Meriam Karbit ini, yang merupakan acara tahunan yang digelar pada malam sebelum Hari Raya Idulfitri.
Baca Juga: Pria ODGJ di Pontianak Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon, Netizen Curiga
Acara ini sangat diminati oleh warga Kota Pontianak, dengan berkumpul di pesisir Sungai Kapuas untuk menyaksikan dan merasakan sensasi mendengar suara meriam yang dinyalakan dengan tangan mereka sendiri.
Pembuatan dan perawatan Meriam Karbit tidaklah murah, sehingga kampung-kampung di sepanjang Sungai Kapuas diketahui melakukan pengumpulan dana secara swadaya.
Meriam Karbit menghasilkan suara yang keras, yang seringkali menarik perhatian para wisatawan.
Wisatawan kerap memiliki kesempatan untuk menyulut meriam ini dengan membayar biaya retribusi kepada panitia penyelenggara.
Pada awalnya, penyulutan meriam dilakukan satu minggu sebelum Idul Fitri, tetapi kemudian diatur dalam peraturan daerah bahwa meriam hanya boleh dibunyikan tiga hari sebelum dan tiga hari sesudah Idulfitri.
Tradisi Meriam Karbit Pontianak memiliki sejarah yang kaya, yang menghubungkannya dengan sosok Syarif Abdurrahman Alkadrie, seorang bangsawan Arab pada abad ke-18. Ketika ia tiba di wilayah Sungai Kapuas, ia menembakkan meriam ke arah Beting, yang merupakan daratan di pinggir sungai.
Tag
Berita Terkait
-
Pria ODGJ di Pontianak Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon, Netizen Curiga
-
Sejarah Singkat Kota Pontianak yang Rayakan Ulang Tahun Setiap 23 Oktober
-
Cerita Remaja Penjual Es Lilin di Pontianak jadi Korban Bully, Dikatai Yatim hingga Disebut Kafir
-
Baju Kurung Melayu: Simbol Kebanggaan pada Hari Ulang Tahun Pontianak
-
Viral Video Para Pelaku Balap Liar di Ahmad Yani Pontianak Tabrak Truk Tronton hingga Terpental
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Harga Cabai Rawit di Sambas Makin Pedas, Pasokan Menipis Jadi Penyebab Utama
-
Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
-
4 Sunscreen Remaja Terbaik, Aman dan Ramah Uang Jajan
-
BGN Lakukan Penanganan Penuh Terkait Insiden Mobil SPPG di SDN Kalibaru 01
-
BGN Ingatkan Mitra Yayasan Peduli Sekolah Penerima Manfaat