SuaraKalbar.id - Kratom merupakan satu diantara tanaman primadona di Kalimantan Barat (Kalbar), khususnya di Kapuas Hulu. Bahkan, tanaman yang satu ini sampai menarik perhatian pasar dunia, termasuk Amerika Serikat.
Setiap bulan, tercatat sebanyak 2.000 ton kratom asal Kapuas Hulu yang dikirim ke Amerika Serikat. Kratom tersebut diolah lagi oleh pengusaha di Amerika Serikat menjadi berbagai produk, mulai dari minuman kesehatan, minuman kebugaran, hingga sabun yang mengandung analgesik.
Melihat peluang tersebut, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, segera akan mewujudkan tata niaga kratom dalam waktu dekat. Hal tersebut diungkapkannya, saat bertemu dengan perwakilan dari Asosiasi Petani Purik Indonesia (Appuri), Kamis (14/03/2024).
"Saya dari awal mendukung agar kratom bisa diekspor. Sekarang sudah bisa diekspor. Sekarang menurut saya, harus ditata (niaga), agar harganya itu tidak dijual murah, tidak asal-asalan," kata Zulhas.
Adapun menurut Zulhas, sapaan akrabnya, tata niaga kratom, dimaksudkan untuk menjaga nilai ekonomis dari tanaman kratom, yang saat ini menjadi primadona di Kalbar.
Menurut Zulhas, setelah ditataniagakan, kualitas kratom yang dijual bisa terjaga. Hal itu tentunya akan memberi dampak positif bagi para petani kratom.
"Ini untuk menjaga agar harga kratom tetap bagus, dan nantinya akan berdampak ke ekonomi petani," terangnya.
Zulhas menegaskan, kratom Kapuas Hulu memiliki nilai ekonomi yang tinggi, karena merupakan kratom terbaik di dunia.
"Ini harus kita tata niagakan, agar harganya mendapatkan harga yang baik. Dan jangka panjang dapat kita olah menjadi barang yang bernilai tinggi dengan hilirisasi, dalam bentuk produk-produk jadi," imbuhnya.
Baca Juga: Realisasi Tata Niaga Kratom Sudah di Depan Mata, Mendag: Saya dari Awal Mendukung
Sementara itu, Ketua Appuri, Ibrahim, menjelaskan, selain memiliki manfaat ekonomis, kratom juga bermanfaat bagi kesehatan.
"Kratom membuat tingkat kriminalitas di Kapuas Hulu turun, karena tingkat pendidikan sekarang sudah tinggi, ekonomi masyarakat juga banyak yang terdongkrak oleh kratom ini," katanya.
Menurut Ibrahim, selain sebagai tanaman karbon, kratom juga berhasil menjaga kelestarian lingkungan, karena menjadi tanaman penopang di sepanjang pinggiran Sungai Kapuas.
Berita Terkait
-
Realisasi Tata Niaga Kratom Sudah di Depan Mata, Mendag: Saya dari Awal Mendukung
-
Jadwal Buka Puasa Kapuas Hulu Hari Ini Kamis 14 Maret 2024
-
Banjir Melanda 8 Kabupaten di Kalbar, BPBD Minta Koordinasi dan Pendataan Terus Dilakukan
-
Daging Sapi di Putussibau Naik Tajam Sejak Menjelang Ramadan
-
Truk dan Bus Tersangkut di Jembatan Kalis Kapuas Hulu, Netizen: Tidak Ada Mau Mengalah
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Sungai Brantas Mau Bebas Sampah Popok? Inovasi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Harapan Baru
-
Libur Panjang Maulid Nabi 2025? BRImo Solusi Liburanmu
-
BRI Beri Apresiasi, Direksi Kunjungi Nasabah di Berbagai Daerah pada Hari Pelanggan Nasional
-
Bantuan Modal BRI Ubah Nasib Warung Pecel Sederhana Jadi Kuliner Legendaris di Kota Batu
-
BRImo Tawarkan Voucher Spesial dari Ratusan Merchant Pilihan