SuaraKalbar.id - Baru-baru ini seorang oknum bule bernama Maxi Andrea viral di sosial media usai dirinya menyebutkan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan kepanjangan dari Ibu Kota Koruptor Nepotisme.
Hal tersebut secara terang-terangan disampaikan oleh Maxi lewat akun TikToknya dengan nama akun @bule_ngoceh.
Usai viral, sejumlah pihak tampak tak terima dengan pernyataan bule tersebut, diantaranya para tokoh adat yang berlokasi di Kaimantan Timur (Kaltim)
Lewat unggahan yang dibagikan akun @kamidayakkalbar, Thresia Hosanna, tokoh wanita Dayak Kaltim dan IKN, tampak geram dan mengutuk keras pernyataan Maxi.
"Mengutuk keras akan pernyataan dan perbuatan yang tidak mneyenangkan dan tidak beradat oleh saudara Maxi Andrea yang menghina Ibukota Nusantraa dan pemerintah Indonesia," ujar Thresia dalam unggahan akun tersebut pada Kamis (16/06/2024).
Dirinya tampak cukup geram dan mengharapkan agar Maxi dapat ditangkap demi mendapatkan hukuman adat atas pernyataannya.
"Tangkap, denda adat! Kami tidak terima. Kami lahir disini, kami besar disini dan kami mati disini. Kami akan menjaga IKN, kami akan mengawal pembangunan IKN sampai tuntas. Ingat, kami ada dimana-mana tapi kami tidak kemana-mana," tegasnya.
Selain itu, seorang tokoh masyarakat Adat Dayak Tunjung, Kalitim, berama Gudion menyebutkan video latar belakang dari Maxi diduga bukan diambil di IKN melainkan di salah satu lokasi pembangunan yang ada di Bogor.
"Kami masyarakat adat Kalimantan Timur mengutuk keras pernyataan saudara oknum bule Maxi Andrea yang melakukan syuting di Bogor tapi mengatakan pembangunan IKN mangkrak. Dia menunjuk masyarakat kita tinggal di sampah-sampah itu, di bawah pohon pisang. Kami mengutuk keras pernyataan itu, dia merendahkan masyarakat kita," ujar Gudion.
Gudion sendiri secara tegas mengecam tindakan yang dilakukan oleh Maxi. Selain meminta hukum adat, ia juga berharap agar oknum bule tersebut mendapatkan hukum positif berupa pengembalian dirinya ke negara asal.
"Orang ini harus diusut tuntas. Kalau orang ini Warga Negara Indonesia (WNI) maka cabut kewarganegaraannya, kembalikan ke Italia sana. Kalau dia memang dari Italia, maka kita minta dia dideportasi ke Italia sana. Kita harus tangkap dalang dibalik ini. Pasti ada dalangnya ini," tegas Gudion.
Kontributor : Maria
Berita Terkait
-
Viral! Anak-Anak SD di Perbatasan RI-Malaysia Ingin Ada Listrik dan Jalan Aspal: Kami juga Bangsa Indonesia
-
Viral Video Seorang Pria Diduga Hendak Maling hingga Masuk Rumah Warga di Pontianak, Ternyata...
-
Tokoh Perempuan Dayak Memukau Penonton di Belanda dalam Pameran Budaya Long Ears Through the Lens
-
Pergoki Istri Asik Selingkuh, Suami di Sekadau Gemetar
-
4 Fakta Kebakaran Pasar Sambas yang Hanguskan Belasan Ruko
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Hadir di Medan, Regional Treasury Team BRI Tawarkan Solusi Keuangan Lengkap bagi Dunia Usaha
-
Hari Sungai Sedunia, BRI Satukan Generasi Muda Jaga Sungai Jaga Kehidupan
-
BRImo Naik Daun! 43,9 Juta Pengguna Nikmati Layanan Digital BRI
-
Kopi Toejoean Manfaatkan Biji Kopi Nusantara Lokal Maupun Distributor
-
Naik Kelas, UMKM Fashion Bandung Makin Dikenal Lewat Rumah BUMN BRI