SuaraKalbar.id - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kalimantan Barat bersama Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Pos Sungai Bening berhasil menggagalkan aktivitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di kawasan Gunung Asuansang, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas. Aktivitas ilegal ini dilakukan oleh lima pelaku yang merambah kawasan hutan dengan menebang dan membuka lahan seluas 50 meter x 50 meter.
"Aktivitas PETI ini dilakukan oleh lima pelaku yang merambah kawasan hutan dengan menebang dan membuka lahan seluas 50 meter x 50 meter dalam keadaan bersih," ujar Kepala Balai KSDA Kalimantan Barat, RM. Wiwied Widodo di Pontianak.
Widodo menjelaskan bahwa Balai KSDA Kalimantan Barat Seksi Konservasi Wilayah III Singkawang bersama Satgas Pamtas Pos Sungai Bening sedang melaksanakan patroli rutin di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Asuansang ketika mereka menemukan aktivitas ilegal tersebut. Lima pelaku, yang berinisial AP, PS, Ber, MA, dan MS, berhasil diamankan bersama beberapa peralatan seperti dua mesin robin, dua cangkul, dua penggali tanah, empat parang, sebuah gergaji tangan, dan satu jeriken berisi lima liter pertalite.
"Selain itu, mereka melakukan penggalian tanah sedalam satu meter dengan luas dua kali dua meter," ujarnya.
Baca Juga: Terlilit Utang untuk Judi Online, Pria Sambas Tikam Debt Collector Hingga Tewas
Para pelaku kemudian dibawa ke kantor Resort Konservasi Wilayah (RKW) Sajingan untuk membuat surat pernyataan bermaterai yang berisi pengakuan bersalah dan kesanggupan untuk tidak mengulangi aktivitas PETI di masa mendatang. Upaya ini merupakan bagian dari penegakan hukum oleh BKSDA Kalbar.
"Tindakan ini menunjukkan komitmen dan keseriusan Balai KSDA Kalimantan Barat dan Satgas Pamtas dalam upaya melindungi kawasan konservasi dari aktivitas yang merusak lingkungan dan sumber daya alam serta mengancam hilangnya keanekaragaman hayati yang kita miliki," tutur Widodo.
Selain menggagalkan aktivitas PETI, tim patroli juga berhasil menggagalkan aktivitas pembalakan liar dan perambahan kawasan di lokasi yang berbeda. Barang bukti yang berhasil diamankan antara lain dua chainsaw dan kayu olahan meranti dengan ukuran 9 cm x 13 cm x 4 m sebanyak 31 batang. Dua pelaku pembalakan liar berinisial PP dan BTG juga berhasil diamankan.
"Kegiatan pembalakan liar yang dilakukan PP dan BTG ini merupakan pelanggaran serius terhadap perlindungan keanekaragaman hayati serta sumber daya hutan yang berharga dari kawasan tersebut," ucap Widodo.
Tim patroli juga menemukan perambahan hutan seluas 2,3 hektar di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Melintang. Barang bukti yang diamankan berupa alat untuk membersihkan lahan, dua drum minyak solar, serta bekas alat berat ekskavator. Proses tindak lanjut terhadap kasus perambahan hutan di TWA Melintang masih dalam pengembangan.
Baca Juga: Jembatan Liku Paloh Sambas Rusak Parah, Warga Perbaiki Pakai Batang Kelapa!
Penemuan ini menunjukkan pentingnya patroli rutin dan pengawasan ketat terhadap kawasan konservasi untuk mencegah berbagai aktivitas ilegal yang dapat merusak ekosistem dan keanekaragaman hayati di Kalimantan Barat. Widodo menegaskan bahwa BKSDA Kalbar akan selalu berkomitmen untuk menindak tegas siapa pun yang membawa alat atau barang yang dapat merusak kawasan konservasi. Sanksi pidana maksimal lima tahun penjara siap diberikan sebagai ancaman serius bagi pelaku kegiatan ilegal tersebut.
"Dengan penegakan hukum yang tegas, kami berharap dapat melindungi dan menjaga keanekaragaman hayati serta sumber daya alam yang berharga di kawasan konservasi," tutup Widodo.
Berita Terkait
-
Kabar Gembira! UMK Kalimantan Barat 2025 Dipastikan Naik: Tembus Rp 3,5 Juta?
-
Modal Cuma-Cuma dari Astra, Warga Gang Durian Bertahan Budidaya Ikan Nila Meski Tantangan Menghadang
-
Negara Rugi Rp 1,020 Triliun dari Pertambangan Emas Ilegal oleh Orang Asing
-
Neraca Perdagangan RI Surplus 2,90 Miliar Dolar AS di Agustus 2024
-
Anak Usaha Meratus Jasa Prima Sambut Layanan MSC di Terminal Peti Kemas Internasionalnya
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Kubu Raya, Diduga Tenggelam Karena Tidak Bisa Berenang
-
Jual Pacar via MiChat, Pria di Singkawang Ditangkap Polisi
-
Polisi Tangkap Pemasok Daging Sapi Beku Ilegal di Pontianak
-
5 Kuliner Chinese Food Pontianak Wajib Coba: Dari Bakmi Legendaris Hingga Bubur Ikan Otentik
-
Hendak Tawuran, 7 Pelajar di Desa Kapur Diringkus Polisi