SuaraKalbar.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan serius terkait potensi kekeringan dan bahaya kebakaran di sejumlah wilayah Indonesia dalam beberapa pekan mendatang.
Menurut sistem monitoring cuaca BMKG, sejumlah kawasan yang termasuk Sumatera, Jawa-Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi, dan Papua Selatan telah dipantau dengan tingkat ketersediaan air yang rendah dan risiko kebakaran yang tinggi.
Prakirawan BMKG, Yuni Maharani, menekankan pentingnya untuk menghindari aktivitas pembakaran sampah atau pembuangan puntung rokok sembarangan guna mencegah kebakaran hutan dan lahan.
Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi kekeringan meteorologis yang merupakan kondisi anomali iklim dalam bentuk berkurangnya curah hujan dalam jangka waktu bulanan, musiman, bahkan durasi waktu yang panjang.
Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Kalimantan Selatan
"Dampak kekeringan dapat berupa penurunan hasil panen dan gagal panen, berkurangnya pasokan air bersih, gangguan pada produksi listrik bertenaga air, keberlanjutan sumber daya air untuk produksi pertanian dan industri, serta kabut asap yang dapat mengganggu transportasi," katanya.
BMKG juga telah mengidentifikasi bahwa musim kemarau diprakirakan akan mulai melanda Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Maluku, Papua, serta Papua Selatan mulai dari 28 Juni hingga 4 Juli 2024. Daerah lain seperti Bali dan Nusa Tenggara juga menghadapi transisi serupa.
Untuk mengurangi dampak buruk dari kekeringan, BMKG telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) guna mengoptimalkan pengisian waduk dan meningkatkan ketersediaan air di daerah rawan terbakar atau gambut. Rekomendasi lainnya termasuk penyesuaian pola tanam dan pengelolaan air hujan melalui berbagai infrastruktur seperti tandon air, embung, dan sumur resapan.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjaga kelestarian lingkungan demi menghadapi tantangan cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi akhir-akhir ini.
Baca Juga: Kebakaran Hanguskan 5 Rumah di Desa Parit Baru Kubu Raya
Berita Terkait
-
BMKG Peringatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Kalimantan Selatan
-
Kebakaran Hanguskan 5 Rumah di Desa Parit Baru Kubu Raya
-
Api Melalap Kandang Kambing di Sambas, 12 Ekor Hangus Terbakar!
-
Kebakaran Hebat di Sanggau: Satu Gudang dan Sebagian Rumah Terbakar
-
Remaja Berjoget saat Kebakaran di Pasar Sambas Viral, Meminta Maaf Setelah Dikecam Publik
Terpopuler
- 3 Tempat Netral yang Lebih Cocok Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- Striker Langganan STY Tak Dipanggil Patrick Kluiver Berakhir Main Tarkam
- 5 Mobil Bekas buat Touring: Nyaman Dalam Kabin Lapang, Tangguh Bawa Banyak Orang
Pilihan
-
Timnas Indonesia Dilumat Jepang, Media Korsel: Penak Jaman STY Toh?
-
Update Ranking FIFA Timnas Indonesia, Turun Usai Dibantai Jepang!
-
4 Motor Baru QJMotor Meluncur Sekaligus Minggu Ini di Indonesia, Ada Pesaing Yamaha Aerox?
-
Eksklusif dari Jepang: Tifo Suporter Timnas Indonesia Banjir Tepuk Tangan
-
Perang Harga Mobil di China, Geely Ungkit Kasus Tangki Bensin Bermasalah BYD
Terkini
-
Tiga Warga Kalbar Meninggal Saat Ibadah Haji 2025
-
Sekolah Swasta Penerima Bantuan Dilarang Naikkan Iuran, Disdikbud Kalbar Lakukan Pengawasan Ketat
-
6 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp 50 Juta yang Nyaman untuk Keluarga
-
Bagi-bagi Saldo DANA Kaget! Klik Sekarang dan Rasakan Kejutannya
-
Kebakaran Lahan Meluas di Kalbar, BPBD Kerahkan Tim Gabungan untuk Padamkan Api