SuaraKalbar.id - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) mencatatkan harga rata-rata Tandan Buah Segar (TBS) sawit pada periode I Juli 2024 mencapai Rp2.605,63/kg.
Menurut Kadisbunnak Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, harga ini ditetapkan berdasarkan hasil Tim Penetapan Indeks K dan Harga TBS Provinsi Kalbar, yang melibatkan unsur pemerintah, pengusaha, dan pekebun.
Hero menjelaskan bahwa harga tertinggi untuk TBS sawit pada umur 10-20 tahun mencapai Rp2.746,92/kg, mengalami penurunan sebesar Rp3,22/kg dari periode sebelumnya. Sementara itu, harga terendah untuk TBS sawit pada umur 3 tahun mencatatkan Rp2.050,16/kg, turun Rp1,75/kg dari periode sebelumnya.
Di samping itu, harga minyak sawit mentah (CPO) periode I Juli 2024 turun menjadi Rp12.343,02/kg, mengalami penurunan sebesar Rp92,92/kg. Namun, harga inti sawit (PK) naik menjadi Rp7.371,17/kg, mengalami kenaikan sebesar Rp322,28/kg.
Baca Juga: Daftar Kolam Renang Tedekat di Melawi Kalimantan Barat
Hero menambahkan bahwa penetapan harga TBS sawit ini didasarkan pada realisasi kontrak penjualan CPO dan PK periode 23-30 Juni 2024. Total volume kontrak penjualan CPO pada periode ini mencapai 52.299 ton, meningkat 23 persen dibanding periode sebelumnya, dengan 67 persen transaksi terjadi pada akhir periode dengan harga rata-rata Rp12.300/kg.
"Meskipun terjadi fluktuasi harga, harga sawit saat ini cenderung stabil dengan tren kenaikan yang memberikan semangat bagi petani dan meningkatkan kesejahteraan mereka," ujar Hero.
Disbunnak terus mengimbau petani untuk menjaga kualitas produksi tanaman perkebunan guna mendukung stabilitas harga yang baik di pasar.
Berita Terkait
-
15 Mod Bussid Truck Canter Muatan Sawit, Klik di Sini untuk File-nya!
-
ITSI Siap Cetak SDM Unggul untuk Masa Depan Perkebunan Kelapa Sawit RI
-
Mitra Ogan Gandeng Anak Usaha ID FOOD untuk Penuhi Kewajiban Karyawan yang Tertunda
-
Ratusan Siswa Demo! Gagal SNBP 2025 Gegara Sekolah Lalai Input, Apa Itu PDSS?
-
Vonis Bebas Bikin Heboh, DPR Curiga Ada Kongkalikong di Balik Kasus Tambang Emas Ilegal Kalbar
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Miris! Bayi 16 Bulan di Kalbar Dicabuli Kakeknya, Pelaku Divonis Bebas?
-
Rp1 Triliun Melayang! Terdakwa Tambang Ilegal Bebas, DPR Soroti Kejati Kalbar
-
Viral Perdebatan Orang Tua Siswa dan Guru SMK Immanuel Pontianak Terkait Warna Sepatu
-
Keji! Santriwati Dianiaya di Kamar Pengasuh Ponpes, Berkas Dilimpahkan ke Pengadilan
-
BRI Disebut Jadi Contoh yang Baik dalam Pemberdayaan UMKM