SuaraKalbar.id - Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Kalimantan Barat (Kalbar) menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Pada Periode II Juni 2024, harga TBS sawit tertinggi untuk umur 10 - 20 tahun ditetapkan sebesar Rp2.725,78/Kg, mengalami kenaikan Rp64,13/Kg dari periode sebelumnya.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar, Heronimus Hero, di Pontianak pada Kamis (13/6).
Heronimus Hero menjelaskan bahwa kenaikan harga tidak hanya terjadi pada TBS sawit tertinggi, tetapi juga pada harga terendah untuk TBS sawit umur 3 tahun, yang kini ditetapkan sebesar Rp2.034,23/Kg, naik Rp48,24/Kg dari periode sebelumnya.
Secara keseluruhan, rata-rata harga TBS sawit di Kalbar berada di angka Rp2.585,55/Kg, meningkat Rp60,90/Kg dari periode sebelumnya.
Baca Juga: Konflik Lahan Sawit di Ketapang, Warga dan PT CUS Belum Temukan Titik Temu
Selain itu, harga minyak sawit mentah (CPO) pada periode tersebut ditetapkan sebesar Rp12.267,3/Kg, mengalami kenaikan sebesar Rp282,04/Kg. Sementara itu, harga inti sawit (PK) juga naik, ditetapkan sebesar Rp7.233,31/Kg atau naik Rp381,32/Kg dari periode sebelumnya.
Namun, meskipun terjadi peningkatan harga, realisasi total volume kontrak penjualan CPO di Kalbar pada periode ini mengalami penurunan sebesar 22 persen, dengan total volume sebesar 41.625 ton.
Menurut Heronimus Hero, 75 persen dari penjualan tersebut terjadi pada akhir periode dengan harga rata-rata Rp12.400/Kg. Harga referensi CPO pada KPBN FOB Dumai/Belawan tertinggi tercatat sebesar Rp12.735/Kg di awal periode.
Heronimus Hero juga menyoroti bahwa tren kenaikan harga tidak hanya terjadi pada komoditas sawit, tetapi juga pada komoditas perkebunan lainnya seperti karet, kopi, dan lada.
"Tren naik harga komoditas perkebunan membuat petani semangat dan peningkatan kesejahteraan tentunya. Pasar yang baik membuat harga meningkat. Kami terus mengimbau petani untuk menjaga kualitas hasil produksi tanaman perkebunan sehingga harga stabil baik," ujarnya.
Baca Juga: Lebih dari 100 Senjata Api Ilegal Diserahkan ke TNI, Hasil Satgas Pamtas RI-Malaysia
Dengan kenaikan harga ini, diharapkan kesejahteraan petani di Kalbar akan terus meningkat, serta kualitas produk perkebunan dapat tetap terjaga demi menjaga stabilitas harga yang menguntungkan bagi semua pihak.
Berita Terkait
-
Sambut Baik Pemangkasan Pungutan, Gapki Optimistis Ekspor CPO Bisa Meningkat
-
BPDPKS Turunkan Target Pungutan Ekspor Sawit Jadi Rp 24 Triliun di 2024
-
BPDPKS Gelar Sosialisasi Pelaksanaan Eksportasi dan Pungutan Ekspor Sawit
-
Holding Perkebunan Nusantara Siap Implementasikan Intercropping Padi Gogo di Lahan Peremajaan Sawit Rakyat
-
RSI: Sawit Komoditas Strategis Indonesia Capai Kedaulatan Pangan dan Energi
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
-
Dinilai Hina Janda, Ridwan Kamil Kena Semprot Susi Pudjiastuti: Mau Omong Apa?
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
Terkini
-
Bocah 6 Tahun Ditemukan Tewas di Parit Kubu Raya, Diduga Tenggelam Karena Tidak Bisa Berenang
-
Jual Pacar via MiChat, Pria di Singkawang Ditangkap Polisi
-
Polisi Tangkap Pemasok Daging Sapi Beku Ilegal di Pontianak
-
5 Kuliner Chinese Food Pontianak Wajib Coba: Dari Bakmi Legendaris Hingga Bubur Ikan Otentik
-
Hendak Tawuran, 7 Pelajar di Desa Kapur Diringkus Polisi