SuaraKalbar.id - Kota Pontianak mengalami peningkatan beberapa parameter kualitas udara, namun peningkatan ini tidak terjadi secara terus-menerus sepanjang hari, melainkan pada jam-jam tertentu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, Syarif Usmulyono, mengungkapkan bahwa puncak peningkatan polusi udara terjadi pada malam hari.
"Kota Pontianak menunjukkan gejala peningkatan dari beberapa parameter, tetapi tidak monoton sepanjang jam. Ada jam tertentu saja, kemarin puncak di posisi jam 9:30 malam sampai jam 1 malam setelah itu kembali turun," ungkap Syarif Usmulyono seperti dikutip dari suarakalbarcoid jejaring suara.com, pada Selasa (23/07/2024).
Peningkatan polusi udara di kota Pontianak diduga disebabkan oleh kebakaran lahan di beberapa titik di luar kota Pontianak.
"Ini menunjukkan ada kebakaran lahan di beberapa titik. Pontianak hingga saat ini, dari laporan tim kami, belum ada kebakaran. Berdasarkan saya baca, kemungkinan dari tetangga kita, terakhir saya dengar sungai raya dalam," jelas Syarif.
Baca Juga: Kebakaran Hutan dan Lahan Melanda Kabupaten Kubu Raya, Petugas Kesulitan Akses Air
Meskipun ada peningkatan polusi udara pada jam tertentu, secara umum kondisi udara di kota Pontianak masih berada dalam kategori sedang.
"Sampai saat ini secara umum kondisi udara di kota Pontianak masih sedang," pungkas Syarif Usmulyono.
Masyarakat Pontianak diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi terkait kualitas udara, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang sensitif terhadap perubahan kualitas udara.
Penjelasan tentang Alat Pengukur Kualitas Udara
Syarif Usmulyono juga memberikan penjelasan terkait alat pengukur kualitas udara (ISPU) di kota Pontianak yang berada di Jalan Ahmad Yani I Kota Pontianak. Menurut Syarif, alat yang terpampang di tepi jalan tersebut hanyalah display.
"Alat ISPU yang sebenarnya ada di Kecamatan Pontianak Tenggara, sedangkan yang di simpang adalah display saja. Jadi, alat pengukurnya tetap ada di Kecamatan Pontianak Tenggara, sementara yang di simpang itu hanya menampilkan data dari alat tersebut," ujarnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Status Kualitas Udara Kubu Raya Tidak Sehat usai 50 Hektare Lahan Terbakar
Lebih lanjut, Syarif menjelaskan bahwa alat pengukur kualitas udara ini masih berfungsi dengan baik dan dapat memberikan data secara real-time.
Berita Terkait
-
Jadwal Buka Puasa Pontianak dan Sunah-Sunah Berbuka Puasa
-
Kualitas Udara Jakarta Hari Ini Masuk Kategori Sedang
-
Jangan Salah Pilih! Tips Membeli Air Purifier yang Sesuai Kebutuhan
-
DPR Desak KY Usut Hakim Pembebas WN China Penambang Emas Ilegal, Ada Dugaan Intervensi?
-
Kopi Saring Sinar Pagi: Sarapan Nikmat, Sentuhan Khas Pontianak di Bandung
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Paradoks! Dirayu Timnas Indonesia, Kondisi Tristan Gooijer Lagi Menyedihkan di Klub
-
Dibanding iPhone 16e Mending Pilih HP Ini, Harga Tak Beda Jauh Fitur Lebih Melimpah
-
Blusukan di Solo, Gibran Puji Gerak Cepat Wali Kota Solo Tangani Keluhan
-
Didampingi Respati Ardi, Ini Momen Gibran Pulang Kampung dan Bagi-bagi Sembako
-
Calon Pemain Timnas Indonesia Tristan Gooijer: Langit Adalah Batasnya!
Terkini
-
Detik-Detik Perkelahian Maut di Sungai Rengas yang Membuat Pemuda 24 Tahun Meregang Nyawa
-
Tips Menjaga Konsistensi Ibadah Setelah Ramadan dan Pentingnya Puasa Syawal
-
BRImo Hadirkan Kemudahan Transaksi Digital Sepanjang Libur Lebaran 2025
-
Komitmen Perluas Inklusi Keuangan, 1 Juta AgenBRILink BRI Siap Tangani Transaksi dan Pembayaran
-
Keutamaan Malam Terakhir Ramadan dan Amalan Terbaik di Penghujung Bulan Suci