SuaraKalbar.id - Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan surat edaran dengan nomor 400.3/3022/DIKBUD-C yang ditujukan kepada seluruh Kepala SMA, SMK, dan SLB se-Kalbar terkait dampak musim kemarau dan penurunan kualitas udara akibat kebakaran hutan dan lahan.
Dalam surat tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menghimbau beberapa langkah penting yang harus diambil oleh pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik untuk menjaga kesehatan dan keselamatan mereka selama musim kemarau ini. Langkah-langkah tersebut meliputi:
- Menghindari atau mengurangi aktivitas di luar ruangan: Semua pihak diharapkan untuk meminimalisir kegiatan di luar ruangan guna mengurangi paparan langsung terhadap asap dan polusi udara.
- Menggunakan masker: Disarankan untuk selalu menggunakan masker ketika berada di luar ruangan sebagai tindakan pencegahan terhadap dampak buruk asap.
- Penyiraman air pada lingkungan sekolah: Sekolah-sekolah diminta untuk melakukan penyiraman air di lingkungan sekolah secara rutin guna mengurangi debu dan partikel asap yang beterbangan.
- Memantapkan kesiapan Unit Kesehatan Sekolah (UKS): Sekolah harus memastikan bahwa UKS siap siaga untuk menangani penyakit yang dipicu oleh asap, seperti gangguan pernapasan.
- Larangan membakar sampah di lingkungan sekolah: Pembakaran sampah di lingkungan sekolah dilarang keras untuk mencegah tambahan polusi udara
- Pelaporan berkala kondisi lingkungan sekolah: Sekolah-sekolah diwajibkan melaporkan kondisi lingkungan mereka secara berkala kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kepala Bidang SMA dan Kepala Bidang SMK.
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Barat berharap agar seluruh pihak dapat melaksanakan himbauan ini dengan serius untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh warga sekolah.
Langkah-langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengantisipasi dampak buruk dari kebakaran hutan dan lahan yang kerap terjadi di Kalimantan Barat selama musim kemarau, yang tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Kabut Asap Menguat, WALHI Desak Respons Cepat Pemda Kalbar
Berita Terkait
-
Kabut Asap Menguat, WALHI Desak Respons Cepat Pemda Kalbar
-
Kalbar Dilanda Kabut Asap Karhutla, Dinas Kesehatan Siapkan Rumah Oksigen untuk Warga
-
Profil Lengkap Hamzah Haz, Wapres ke-9 RI asal Kalbar yang Penuh Inspirasi
-
Eksklusif: Kualitas Udara Kubu Raya Masuk Kategori Sangat Tidak Sehat, BMKG Ungkap Penyebabnya
-
Eksklusif: Mempawah Peringkat 1 Kualitas Udara Tidak Sehat di Indonesia, Ini Kata Aktivis Lingkungan
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Desa BRILiaN Hargobinangun Kelola Sampah Digital dan Pariwisata, UMKM Tumbuh Bersama BRI
-
SPMB 2025 Kota Pontianak, Ini Daftar Sekolah yang Buka Jalur Domisili untuk Siswa Luar Kota
-
Kalbar Akan Bentuk 2.038 Koperasi Merah Putih, Ini Syarat Untuk Jadi Anggota dan Raih Manfaatnya!
-
Pengundian Dilakukan Transparan, Para Pemenang Menerima Hadiah BRImo FSTVL 2024
-
Mengungkap Sejarah Suku Dayak, Dari Rumah Panjang Hingga Mitos Panglima Burung