SuaraKalbar.id - Program Kampung Berseri Astra (KBA) yang diinisiasi oleh Astra telah meninggalkan jejak di berbagai daerah di Kalimantan Barat. Salah satunya terletak di Gang Durian, Adi Sucipto, Sungai Raya, Kubu Raya.
Tidak seperti kampung lainnya, kawasan ini tidak memiliki tanda bertuliskan 'Binaan PT Astra International Tbk', sehingga cukup sulit dikenali jika tidak bertanya.
Gang kecil dengan lebar cukup untuk dua motor ini memiliki panjang sekitar 450 meter. Suasana di sana terasa damai, dengan warga yang sering kali bertegur sapa saat berpapasan.
Masyarakat Gang Durian hidup berdampingan dengan air, dan di ujung gang, Sungai Kapuas tampak indah sebagai pemandangan terbuka yang memanjakan mata. Di kawasan ini, Astra meninggalkan jejak melalui program budidaya keramba ikan nila.
Baca Juga: 31 Unit Damkar Dikerahkan, Api Lahap 5 Ruko di Sungai Raya!
"Sudah berjalan kalau tidak salah sejak tahun 2019," kata Ketua Pengelola Tambak Ikan Program KBA, Juanda (63), saat ditemui pada Jumat (25/10/2024) sore.
Saya disambut baik oleh Juanda. Mempersilahkan saya masuk ke dalam rumah sederhananya.
"Saya dulu itu nelayan, bukan warga asli di sini. Cuma memang istri saya orang kampung sini. Tapi saat menerima bantuan dari Astra saya saat itu memang sudah tidak lagi bekerja,” ujarnya.
Juanda menyebut Astra tidak menetapkan jenis usaha khusus, tetapi warga setempat sepakat memilih budidaya ikan nila.
“Jadi dulu itu banyak usaha tambak ikan nila di sini. Hampir rata kalau dulu itu. Kita ini melihat itu jadinya dipilihkan untuk membuat kerambak ikan dari modal yang diberikan,” jelasnya.
Baca Juga: Banjir Lumpuhkan Jalur Lintas Provinsi di Kalbar, Ketinggian Air Capai Paha Orang Dewasa
Selama lima tahun berjalan, usaha keramba ikan nila ini tidak selalu memberikan hasil signifikan. Bahkan, beberapa anggota awalnya berjumlah 10 orang, kini hanya empat orang yang bertahan.
"Dulu itu kami ada 10 orang yang aktif. Namun makin tahun, sekarang sisa 4 orang. Dulu ada anak muda, namun karena hasilnya memang tidak begitu besar dan sulit dibagi, mereka mencari pekerjaan lain," kata Juanda dengan nada pasrah.
Ia menjelaskan bahwa modal awal banyak terserap untuk membangun 4 unit tambak dengan ukuran masing-masing 4x4 meter, dan masalah utama mereka adalah biaya pakan ikan.
Penasaran dengan bentuk tambak yang dikelola, saya diantar Juanda berjalan ke ujung gang untuk melihatnya. Obrolan kembali kami lanjutkan di depan posko penjagaan yang tepat di bangun di depan kerambak ikan tersebut.
"Meskipun hanya pas-pasan, usahanya masih tetap kami jalankan sampai sekarang. Namun memang yang berat itu dari pakan ikan," ujarnya.
Juanda tak banyak mengeluh, namun memang berulang-ulang mengucapkan yang menjadi masalah adalah terkait pakan ikan. Bagaimana tidak, ikan nila dengan total sekitar 4000 ekor dengan berbagai jenis ukuran mulai dari bibit hinggaseberat 4-5 kilogram per ekor, menghabiskan 50 kg pakan dalam seminggu.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
31 Unit Damkar Dikerahkan, Api Lahap 5 Ruko di Sungai Raya!
-
Banjir Lumpuhkan Jalur Lintas Provinsi di Kalbar, Ketinggian Air Capai Paha Orang Dewasa
-
Aksi Begal Resahkan Warga Kubu Raya, 3 Pelaku Diamankan
-
Viral Video Begal di Jalan Musa Saleh Kubu Raya, Polisi Buru Pelaku!
-
Ibu dan Anak Tertimpa Pohon Tumbang di Jalan Mayor Alianyang!
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Harga Emas Meroket! Ada yang Melonjak Hingga Rp1,9 Juta per Gram, Ini Daftar Lengkapnya
-
Tips Menabung Haji bagi Petani Sawit Kalbar, Berangkat ke Tanah Suci dari Hasil Kebun
-
Tips Menabung Haji 5 Tahun Langsung Berangkat ke Tanah Suci
-
Pemkot Pontianak Hadirkan Pasar Murah Jelang Idul Adha, Cek Jadwal dan Lokasinya di Sini!
-
Desa BRILiaN Hargobinangun Kelola Sampah Digital dan Pariwisata, UMKM Tumbuh Bersama BRI