SuaraKalbar.id - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Kamis kembali memanggil anggota DPR RI Maria Lestari (ML) sebagai saksi dalam penyidikan kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan (obstruction of justice) terkait dengan tersangka Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
"Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK, atas nama AW dan ML," ujar Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto, saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa mantan Anggota DPR RI Arif Widodo (AW) juga diperiksa pada hari yang sama. Namun, hingga saat ini, penyidik KPK belum mengungkapkan materi pemeriksaan atau kehadiran kedua saksi.
Sebelumnya, pemeriksaan Maria Lestari dijadwalkan pada Kamis (9/1), namun ia tidak hadir, sehingga pemeriksaan dijadwalkan ulang pada hari ini.
Baca Juga: Pria Paruh Baya Ditemukan Tergantung di Garasi Rumah Sungai Ambawang
Pada 24 Desember 2024, KPK menetapkan dua tersangka baru dalam rangkaian kasus Harun Masiku, yaitu Hasto Kristiyanto dan advokat Donny Tri Istiqomah.
Hasto diketahui mengatur dan mengendalikan Donny Tri Istiqomah untuk melobi anggota KPU Wahyu Setiawan, agar menetapkan Harun Masiku sebagai calon anggota DPR RI terpilih dari Dapil Sumsel I.
Hasto juga mengarahkan Donny untuk memberikan suap kepada Wahyu Setiawan melalui Agustiani Tio Fridelina dengan total 19.000 dolar Singapura dan 38.350 dolar AS pada periode 16–23 Desember 2019 agar Harun Masiku ditetapkan sebagai anggota DPR RI.
Selain itu, Hasto juga menjadi tersangka dalam kasus obstruction of justice. Setyo Budiyanto, Ketua KPK, mengungkapkan bahwa tindakan yang dilakukan Hasto termasuk memerintahkan Nur Hasan, penjaga rumah aspirasi, untuk menghubungi Harun Masiku agar merendam ponselnya dan melarikan diri pada 8 Januari 2020.
Hasto juga memerintahkan stafnya, Kusnadi, untuk merendam ponselnya agar tidak ditemukan KPK pada 6 Juni 2024, dan mengarahkan saksi agar tidak memberikan keterangan yang benar.
Baca Juga: Heboh! WN China Bebas dari Kasus Tambang Emas Ilegal Rp1 Triliun di Kalbar
Harun Masiku, yang terlibat dalam kasus ini, telah menjadi buronan sejak 17 Januari 2020. Selain Harun, Wahyu Setiawan, yang juga terpidana dalam kasus ini, saat ini sedang menjalani masa bebas bersyarat dari pidana 7 tahun penjara.
Berita Terkait
-
Tersangka Kasus Dana PEN, Bupati Situbondo Karna Suwandi Kembali Diperiksa KPK
-
Diperiksa Lagi Terkait Kasus Hasto PDIP, Apa yang Dikorek KPK ke Maria Lestari?
-
Cek Fakta: Hasto Kristiyanto Divonis 50 Tahun Penjara
-
Ngadu ke DPR, Pelapor Bambang Hero Sebut Prabowo Kena Prank soal Korupsi Timah Rp271 Triliun
-
Komunikasi Mahfud MD dan Ahli yang Dilaporkan Atas Kasus Korupsi Suami Sandra Dewi
Terpopuler
- Kronologi Kasus Raffi Ahmad Digerebek BNN, Dicap Tak Pantas Sandang Utusan Khusus Presiden
- Innova Hilang Bak Ditelan Bumi, Begini Transformasi para Wakil Rakyat Berdinas dengan Gaya Premium
- Sindiran Keras Mahfud MD Soal Gelagat Raffi Ahmad: Pejabat Tak Jujur...
- Kisah Cinta Irfan Bachdim Terhalang Perbedaan Agama, Kini Dikabarkan Jadi Asisten Patrick Kluivert
- Anies Pamer Momen Jadi Mahasiswa, Netizen Balas Pakai Foto Kelulusan Jokowi: Wisuda yang Mengubah Sejarah Indonesia
Pilihan
-
Status Rudy Mas'ud Dipertanyakan Netizen Saat Temani Pj Gubernur Kaltim, Ini Klarifikasi Jubir
-
Shin Tae-yong Mana Lebih Baik: Dipecat PSSI atau Dilempari Telur?
-
Peluang Emas CPNS 2025 di IKN, Gaji Hingga Rp 10 Juta untuk Lulusan SMA/SMK
-
Menilai Kemajuan Pembangunan IKN: Apakah Sesuai dengan Desain Aslinya?
-
Erick Thohir Jawab Rumor Irfan Bachdim Asisten Pelatih Patrick Kluivert: Itu Nanti...
Terkini
-
Tragis! Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk Mixer di Kubu Raya
-
KPK Bakal Periksa Anggota DPR Maria Lestari Terkait Kasus Suap Hasto Kristiyanto
-
Pria Paruh Baya Ditemukan Tergantung di Garasi Rumah Sungai Ambawang
-
Heboh! WN China Bebas dari Kasus Tambang Emas Ilegal Rp1 Triliun di Kalbar
-
Veddriq Leonardo Masuk Nominasi The World Games Athlete of the Year 2024