Scroll untuk membaca artikel
Bella
Selasa, 04 Februari 2025 | 15:37 WIB
Ketua terpilih Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kalimantan Barat, H. Rajuini. (Suara.com/Ist)

SuaraKalbar.id - Ketua terpilih Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kalimantan Barat, H. Rajuini, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang masih dapat berkembang meskipun telah dibubarkan oleh pemerintah.

Menurut Rajuini, pembubaran HTI oleh pemerintah bukan berarti aktivitas mereka berhenti sepenuhnya. Oleh sebab itu, GP Ansor Kalbar akan terus berpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan menolak paham ideologi khilafah yang bertentangan dengan dasar negara.

“Pembubaran HTI oleh pemerintah merupakan langkah yang tepat karena organisasi ini mengancam keutuhan NKRI. Organisasi yang menentang kedaulatan bangsa jangan sampai muncul lagi, baik dalam bentuk simbol, acara, maupun kampanye ideologi khilafah,” ujar Rajuini dalam pernyataannya di Pontianak, Senin (3/2).

Lebih lanjut, Rajuini menegaskan bahwa HTI secara jelas menentang prinsip kebangsaan dan kenegaraan yang telah disepakati oleh para pendiri bangsa.

Baca Juga: Ratusan Siswa SMA Negeri 1 Mempawah Gagal Ikut SNBP 2025, Disdikbud Kalbar Buka Suara

Ia juga mengingatkan bahwa perjuangan mendirikan NKRI tidak bisa dilepaskan dari peran para ulama, kiai, santri, serta warga Nahdlatul Ulama (NU).

“Keluarga besar GP Ansor Kalbar satu komando mendesak Pemerintah Republik Indonesia agar mengambil langkah tegas terhadap segala bentuk kemunculan kembali HTI,” tegas Rajuini yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua PC PMII Kota Pontianak.

Ia juga menambahkan bahwa gerakan HTI bertentangan dengan cita-cita bangsa serta berpotensi mengancam keutuhan NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD 1945.

Sebagai langkah antisipatif, Rajuini mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap propaganda HTI, terutama melalui media sosial.

Menurutnya, salah satu cara efektif dalam mengawasi pergerakan ini adalah dengan memantau aktivitas yang mencurigakan di dunia maya.

Baca Juga: Kelalaian Pengisian Data, Ratusan Siswa SMAN 1 Mempawah Terancam Gagal SNBP 2025

“Gerakan HTI juga bisa dipantau lewat media sosial. Masyarakat harus mengawal agar paham ini tidak kembali muncul, karena jelas menentang sikap kebangsaan dan kenegaraan,” ujarnya.

Sebagai penutup, Rajuini menegaskan komitmennya untuk mengantisipasi segala bentuk upaya kebangkitan HTI.

Ia menegaskan bahwa GP Ansor Kalbar akan mengambil langkah-langkah cepat demi mendukung pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Load More