Rumah panjang ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga simbol solidaritas dan identitas kolektif mereka.
Menurut Ethnography of the Dayak oleh H.H. Riswan, rumah panjang bisa menampung puluhan keluarga, menunjukkan betapa eratnya ikatan sosial dalam masyarakat Dayak.
Kontak dengan dunia luar mulai terjadi ketika pedagang dari Tiongkok, India, dan kemudian Arab datang ke Kalimantan sekitar abad ke-7 hingga ke-13.
Catatan sejarah Tiongkok, seperti yang dikutip dalam Southeast Asia in the Age of Commerce karya Anthony Reid, menyebutkan adanya perdagangan barang seperti damar, rotan, dan emas dengan penduduk asli Kalimantan.
Namun, pengaruh ini lebih terasa di wilayah pesisir, sementara Dayak di pedalaman tetap mempertahankan cara hidup tradisional mereka.
Pengaruh Kolonial dan Modernisasi
Masuknya kekuatan kolonial, terutama Belanda pada abad ke-17, membawa perubahan besar bagi suku Dayak. Belanda berusaha menguasai Kalimantan untuk mengeksploitasi sumber daya alamnya, seperti kayu dan mineral.
Dalam buku The Decline of the Dayak Chieftainship karya J.J. Kusni, dicatat bahwa Belanda sering kali memanfaatkan konflik antar suku untuk memperkuat kontrol mereka, termasuk memicu peperangan antara Dayak dan kelompok lain seperti suku Banjar.
Pada masa ini, praktik "ngayau" atau perburuan kepala menjadi sorotan. Ngayau awalnya merupakan ritual suci dalam budaya Dayak untuk membuktikan keberanian dan mendapatkan berkah dari leluhur.
Namun, di bawah tekanan kolonial, praktik ini kadang-kadang dimanfaatkan untuk melawan musuh atau menunjukkan resistensi terhadap Belanda.
Baca Juga: Bocah 6 Tahun Diterkam Buaya di Sungai Simpang Aur Kubu Raya, Pencarian Masih Terus Dilakukan
Meski begitu, ngayau perlahan ditinggalkan seiring masuknya agama Kristen dan Islam serta modernisasi pada abad ke-20.
Setelah kemerdekaan Indonesia, suku Dayak menghadapi tantangan baru: integrasi ke dalam negara modern sambil mempertahankan identitas budaya mereka.
Pembukaan lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan deforestasi besar-besaran mengancam habitat tradisional mereka.
Namun, Dayak juga menunjukkan ketahanan dengan tetap melestarikan tradisi seperti upacara Tiwah dan seni ukir, yang kini diakui sebagai warisan budaya nasional.
Jejak Leluhur yang Tetap Hidup
Hingga kini, suku Dayak—dengan ratusan sub-etnis seperti Ngaju, Iban, Kayan, dan Punan—terus meninggalkan jejak leluhur mereka di Kalimantan.
Mereka bukan hanya saksi sejarah pulau ini, tetapi juga penjaga kearifan lokal yang mengajarkan harmoni dengan alam.
Berita Terkait
-
Bocah 6 Tahun Diterkam Buaya di Sungai Simpang Aur Kubu Raya, Pencarian Masih Terus Dilakukan
-
Banjir di Kalimantan Barat Meluas, 2 Korban Meninggal Dunia
-
Banjir Melanda 7 Kabupaten di Kalbar, Ribuan Rumah Terendam dan Ratusan Warga Mengungsi
-
Banjir Sambas Rendam 8.016 Rumah, Ribuan Warga Terdampak
-
BPBD Kalimantan Barat Imbau Waspadai Banjir dan Banjir Rob Hingga 30 Januari
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cara Memilih Warna Lipstik Sesuai Undertone Kulit agar Wajah Tampak Cerah
-
Pilihan Bedak Wardah untuk Kulit Sawo Matang agar Wajah Natural dan Tidak Abu-Abu
-
Harga Cabai Rawit di Sambas Makin Pedas, Pasokan Menipis Jadi Penyebab Utama
-
Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
-
4 Sunscreen Remaja Terbaik, Aman dan Ramah Uang Jajan