SuaraKalbar.id - Enam anak di bawah umur diamankan oleh personel Polsek Pontianak Selatan saat patroli skala besar bersama Polresta Pontianak.
Mereka diduga hendak melakukan aksi perang sarung di Jalan Tanjungpura, Gang Bayu.
Dari keenam anak yang diamankan, lima di antaranya adalah laki-laki dan satu perempuan.
Penangkapan ini diperkuat dengan ditemukannya barang bukti berupa enam buah sarung yang biasa digunakan untuk tawuran, serta satu bilah senjata tajam (sajam) yang ditemukan di kediaman salah satu anak yang diamankan.
Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Jatmiko, langsung memberikan wejangan dan nasihat kepada anak-anak tersebut di Mapolsek Pontianak Selatan.
Dengan pendekatan humanis, ia mengingatkan mereka tentang bahaya aksi tawuran yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
“Kalian ini masih muda, masa depan masih panjang. Jangan sampai terjerumus dalam tindakan yang dapat merusak masa depan kalian. Perang sarung ini bukan sekadar permainan, tapi bisa berujung pidana jika menyebabkan korban luka atau lebih parah lagi,” tegasnya.
Kapolsek juga mengimbau para orang tua agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya, terutama di malam hari selama bulan Ramadan, di mana aksi perang sarung dan kenakalan remaja sering terjadi.
Setelah diberikan pembinaan dan membuat surat pernyataan, keenam anak tersebut rencananya akan dipulangkan kepada orang tua mereka dengan syarat tidak mengulangi perbuatannya.
Baca Juga: Jadwal dan Harga Tiket Kapal PELNI JakartaPontianak
Perang Sarung: Dari Tradisi ke Tawuran Berbahaya
Perang sarung awalnya dikenal sebagai permainan tradisional yang dimainkan oleh anak-anak di berbagai daerah di Indonesia, terutama saat bulan Ramadan.
Namun, dalam perkembangannya, permainan ini mulai berubah menjadi aksi tawuran yang membahayakan, terutama ketika sarung diisi dengan benda keras atau bahkan digunakan sebagai alat untuk memancing perkelahian antar kelompok.
Dalam beberapa tahun terakhir, aksi perang sarung semakin marak terjadi dan sering kali berakhir dengan luka-luka hingga konflik lebih besar antar kelompok remaja.
Polisi pun gencar melakukan patroli dan sosialisasi untuk mencegah kejadian ini semakin meluas.
Peran Orang Tua dalam Mencegah Kenakalan Remaja
Fenomena perang sarung yang berujung tawuran menjadi tantangan bagi orang tua dalam mengawasi anak-anaknya, terutama di bulan Ramadan.
Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk mencegah anak terlibat dalam aksi berbahaya:
Berita Terkait
-
Jadwal dan Harga Tiket Kapal PELNI JakartaPontianak
-
Jadwal dan Harga Tiket Kapal DLU Ferry Rute Semarang-Pontianak
-
Jadwal Buka Puasa Pontianak Hari Ini 25 Maret 2025, dan Keutamaan Hari ke-25 Ramadan
-
Wakil Wali Kota Pontianak Larang Permainan Layang-Layang Berbenang Gelasan
-
Spesial Idul Fitri! Ini Daftar Promo Alfamart Pontianak Maret 2025
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Perluas Jangkauan Kesehatan, BRI Peduli Salurkan Ratusan Unit Ambulans di Seluruh Indonesia
-
Selaras dengan Asta Cita, BRI Perkuat Ekonomi Desa Melalui Program Desa BRILiaN
-
Konsistensi BRI Salurkan BLTS, KUR, dan Dukung Program MBG hingga FLPP Wujudkan Kesejahteraan Rakyat
-
VinFast: Ketika Kendaraan Listrik Bersenyawa dengan Kehidupan, Membangun Masa Depan Berkelanjutan
-
BRI Pertimbangkan Buyback untuk Perkuat Nilai dan Kinerja Berkelanjutan