Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 09 April 2025 | 16:25 WIB
Dokter Residensi asal Pontianak jadi tersangka pemerkosaan. (X)

"Karena terduga merupakan PPDS yang dititipkan di RSHS dan bukan karyawan RSHS, maka penindakan tegas sudah dilakukan oleh Unpad dengan memberhentikan yang bersangkutan," kata Yudi.

Ia juga mengutuk keras segala bentuk kekerasan, termasuk kekerasan seksual, di lingkungan pelayanan kesehatan dan akademik.

“Unpad dan RSHS berkomitmen untuk mengawal proses ini dengan tegas, adil, dan transparan, serta memastikan tindakan yang diperlukan diambil untuk menegakkan keadilan bagi korban dan keluarga,” tegasnya.

Saat ini, korban telah mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar.

Baca Juga: Polresta Pontianak Bongkar Kasus Pengoplosan Beras SPHP, 6 Ton Disita dan Satu TersangkaDiamankan

Selain itu, dukungan terus berdatangan, termasuk dari rekan-rekan sesama tenaga medis.

Dokter Gigi Spesialis Konservasi dari UGM, drg. Mirza Mangku Anom, menjadi salah satu pihak yang memviralkan kasus ini lewat akun Instagramnya.

Dalam unggahan tersebut, Mirza menampilkan pesan dari adik korban yang mengucapkan terima kasih karena sudah membantu menyuarakan kasus ini ke publik.

Informasi tambahan juga disampaikan bahwa polisi menemukan dua kantong plastik di lokasi kejadian.

Salah satunya berisi obat bius dan kondom berisi sperma, sementara yang lain hanya berisi obat bius, mengindikasikan kemungkinan adanya korban lain.

Baca Juga: Panduan Lengkap Transportasi di Kalbar: Dari Bandara hingga Tempat Wisata

Keluarga korban juga turut angkat bicara di media sosial. Kakak korban menyebutkan bahwa pelaku sudah diproses secara hukum dan kini dalam tahap gelar perkara.

Ayah korban, yang merupakan pasien ICU, dilaporkan meninggal dunia pada 28 Maret lalu. Korban sendiri adalah anak kedua dari tiga bersaudara perempuan.

Load More