SuaraKalbar.id - Dalam beberapa tahun terakhir, pinjaman online (pinjol) menjadi solusi cepat bagi masyarakat yang membutuhkan dana dalam waktu singkat.
Melalui proses yang mudah dan pencairan yang cepat, pinjol menawarkan kemudahan yang sebelumnya sulit diperoleh melalui lembaga keuangan konvensional seperti bank.
Namun, di balik segala kemudahan tersebut, terdapat berbagai bahaya yang perlu diwaspadai.
Jika tidak berhati-hati, pinjol justru bisa membawa seseorang ke dalam masalah keuangan yang lebih besar.
Bunga dan Biaya yang Tinggi
Salah satu bahaya terbesar dari pinjol adalah tingginya bunga dan biaya tambahan yang dibebankan kepada peminjam.
Tidak sedikit pinjol yang menetapkan suku bunga harian, mingguan, atau bulanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bunga bank konvensional.
Jika pinjaman tidak segera dilunasi, bunga ini bisa menumpuk dan membuat jumlah utang membengkak berkali-kali lipat dari nilai awal pinjaman.
Selain bunga, beberapa pinjol juga mengenakan biaya administrasi, biaya keterlambatan, hingga denda yang tinggi.
Dalam kondisi seperti ini, peminjam yang awalnya hanya ingin mencari solusi sementara malah terjerat dalam lingkaran utang yang sulit keluar.
Baca Juga: 3 Daftar Bank Penyalur KUR 2025 dan Cara Ajukan Langsung Cair!
Penagihan dengan Cara Kasar
Banyak kasus di mana pinjol menggunakan metode penagihan yang tidak manusiawi dan melanggar etika.
Penagihan bisa dilakukan dengan cara intimidatif, ancaman, hingga penyebaran data pribadi kepada kontak di ponsel peminjam.
Tidak jarang, peminjam dipermalukan di depan umum karena data pribadinya disebarluaskan tanpa izin.
Fenomena ini tidak hanya menimbulkan tekanan psikologis yang berat, tetapi juga bisa merusak reputasi sosial dan profesional seseorang.
Banyak orang mengalami stres, depresi, hingga keinginan mengakhiri hidup akibat tekanan dari penagih pinjol ilegal.
Penyalahgunaan Data Pribadi
Ketika mengajukan pinjaman, sebagian besar aplikasi pinjol meminta akses ke berbagai data pribadi di ponsel, seperti daftar kontak, galeri foto, hingga lokasi.
Jika pinjol tersebut tidak berizin atau tidak memiliki perlindungan data yang memadai, data ini dapat disalahgunakan untuk keperluan yang merugikan peminjam.
Penyalahgunaan data pribadi ini bisa berujung pada kejahatan digital, seperti pencurian identitas, pemerasan, atau bahkan penipuan atas nama korban.
Pinjol Ilegal
Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara rutin merilis daftar pinjol yang terdaftar dan berizin. Sayangnya, masih banyak pinjol ilegal yang beroperasi tanpa pengawasan.
Pinjol ilegal ini cenderung menawarkan syarat yang lebih mudah, namun dengan konsekuensi yang sangat berbahaya, seperti bunga mencekik dan metode penagihan brutal.
Menggunakan layanan pinjol ilegal membuat peminjam tidak memiliki perlindungan hukum jika terjadi sengketa.
Selain itu, menempuh jalur hukum terhadap pinjol ilegal juga cukup sulit karena banyak dari mereka beroperasi tanpa kantor resmi atau bahkan berasal dari luar negeri.
Terjerat dalam Siklus Utang
Banyak peminjam yang, karena tidak mampu membayar utang pinjol pertama, akhirnya meminjam di pinjol lain untuk menutupi utang sebelumnya.
Ini menciptakan siklus utang yang terus berputar tanpa ujung. Dalam waktu singkat, jumlah utang bisa meningkat drastis, membuat kondisi keuangan semakin memburuk.
Situasi ini kerap berujung pada kehilangan aset pribadi, seperti kendaraan atau bahkan rumah, karena peminjam berusaha keras untuk melunasi utang yang menumpuk.
Cara Menghindari Bahaya Pinjol
Agar tidak terjebak dalam bahaya pinjol, masyarakat perlu meningkatkan literasi keuangan. Berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:
- Pastikan Pinjol Terdaftar di OJK
Sebelum mengajukan pinjaman, periksa daftar pinjol resmi yang terdaftar di OJK. - Baca Syarat dan Ketentuan dengan Teliti
Jangan hanya fokus pada jumlah uang yang diterima. Perhatikan bunga, biaya tambahan, dan konsekuensi keterlambatan pembayaran. - Hindari Meminjam untuk Konsumsi
Gunakan pinjaman hanya untuk kebutuhan yang benar-benar mendesak dan produktif, bukan untuk konsumsi berlebihan. - Utamakan Alternatif Lain
Cari alternatif lain sebelum memutuskan meminjam di pinjol, seperti meminjam dari keluarga, koperasi resmi, atau program kredit mikro dari bank.
Kemudahan yang ditawarkan pinjaman online memang menggoda, tetapi dibaliknya tersembunyi berbagai risiko besar.
Oleh karena itu, penting untuk berpikir bijak sebelum memutuskan menggunakan layanan pinjol. Jangan sampai keputusan cepat hari ini membawa masalah besar di masa depan.
Berita Terkait
-
3 Daftar Bank Penyalur KUR 2025 dan Cara Ajukan Langsung Cair!
-
Panduan Lengkap Memilih Pinjol yang Aman dan Terpercaya
-
5 Rekomendasi Pinjol Legal dan Aman, Cair dalam Hitungan Jam!
-
Jangan Sampai Nyesel! Ini 5 Ciri Pinjol Ilegal yang Bikin Hidup Hancur
-
Daftar Pinjaman Online Resmi yang Diawasi OJK April 2025
Terpopuler
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Saat Kibarkan One Piece Dianggap Ancaman, Warung Madura Ini Viral Jadi 'Musuh Dunia'
- 47 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Agustus: Dapatkan Skin Itachi dan Parafal
Pilihan
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
Terkini
-
BRI Catat Pertumbuhan Kredit Korporasi 15,64% YoY, Perkuat Ekspansi Sektor Produktif
-
Transformasi Digital Rumah BUMN BRI Bawa Widya Purnama Menuju Kesuksesan
-
5 Ribu Orang Meriahkan BRI Taipei Teman Seperjuangan PMI di Taiwan
-
BRI Dukung Anak Muda Belajar Kerja Lewat Podomoro Jaya, Inilah Kiprah AgenBRILink
-
Layanan Keuangan untuk PMI di Taiwan Diperkuat, BRI Resmikan Kantor di Taipei