4. Tidak Tahu atau Lupa Rukun dan Wajib Haji
Beberapa jamaah cenderung mengikuti arus tanpa memahami secara mendalam tentang rukun dan wajib haji, seperti pentingnya wukuf di Arafah, tawaf ifadah, atau melempar jumrah.
Akibatnya, mereka bisa saja melewatkan bagian penting dari ibadah.
Solusi: Rutin mengulang materi manasik, membaca buku panduan resmi, dan selalu mengikuti arahan pembimbing haji. Gunakan aplikasi digital haji atau catatan pribadi sebagai pengingat jadwal dan rukun haji.
5. Kurang Menjaga Kesehatan Fisik
Ibadah haji memerlukan stamina yang prima. Namun, sebagian jamaah mengabaikan aspek ini, baik karena terlalu semangat di awal maupun lalai dalam menjaga asupan makanan dan istirahat. Akibatnya, mereka kelelahan bahkan jatuh sakit saat puncak ibadah.
Solusi: Mulailah menjaga kesehatan sejak sebelum keberangkatan. Perbanyak konsumsi air, makan bergizi, istirahat cukup, dan hindari kegiatan fisik yang berlebihan. Gunakan masker saat cuaca ekstrem dan konsultasikan kondisi medis ke petugas kesehatan.
6. Kurangnya Ilmu Fikih Haji
Selain teknis, banyak jamaah yang tidak mengetahui detil fikih haji, seperti perbedaan antara sunnah, rukun, dan wajib.
Baca Juga: Wanita Haid Tetap Bisa Wukuf di Arafah, Ini Caranya!
Mereka juga kerap tidak memahami hukum terkait fidyah, dam, atau mengganti ibadah yang terlewat.
Solusi: Pelajari fikih haji dari sumber terpercaya, seperti buku fikih, ceramah ulama, dan bimbingan resmi Kementerian Agama. Jangan ragu bertanya jika ada hal yang tidak dipahami, dan hindari mengandalkan informasi dari sumber tidak jelas.
Kesalahan dalam ibadah haji sejatinya dapat diminimalkan dengan bekal ilmu, kesadaran diri, dan bimbingan yang baik.
Jangan terburu-buru dalam setiap tahapan manasik. Fokus pada niat dan ibadah, serta selalu introspeksi diri.
Ingatlah bahwa haji bukan sekadar ritual fisik, tetapi perjalanan spiritual menuju kesempurnaan iman dan kedekatan kepada Allah SWT.
Dengan persiapan yang matang dan hati yang ikhlas, insyaAllah ibadah haji yang dijalani dapat menjadi haji yang mabrur, yaitu haji yang diterima dan membuahkan perubahan positif dalam kehidupan.
Berita Terkait
-
Wanita Haid Tetap Bisa Wukuf di Arafah, Ini Caranya!
-
Tips Menabung Haji 5 Tahun Langsung Berangkat ke Tanah Suci
-
Lebih dari Sekadar Ibadah, Begini Masyarakat Kalbar Rayakan Keberkahan Haji dengan Tradisi Lokal
-
Keutamaan Malam Terakhir Ramadan dan Amalan Terbaik di Penghujung Bulan Suci
-
Tips Menjaga Konsistensi Ibadah Setelah Ramadan dan Pentingnya Puasa Syawal
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- 22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 12 Oktober: Klaim Pemain 112-113 dan Jutaan Koin
Pilihan
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
-
6 Rekomendasi HP Murah Tahan Air dengan Sertifikat IP, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Babyface Live in Jakarta 2025, BRI Bagi-bagi Diskon Tiket 25%
-
BRI Diganjar Penghargaan IICD 2025 karena Tegakkan Prinsip Governance, Risk, and Compliance
-
Dukung Perekonomian Desa Sioban Kepulauan Mentawai, Sosok Ini Masuk Kelas AgenBRILink Juragan BRI
-
TPA Natabel Jannah, Persembahan Wakapolri untuk Generasi Qur'ani Pecinta Alquran
-
Adik Jusuf Kalla Tersangka, Berapa Kerugian Negara di Proyek PLTU Kalbar?