SuaraKalbar.id - Mengelola keuangan pribadi adalah keterampilan penting dalam kehidupan sehari-hari, namun masih banyak orang yang terjebak dalam kebiasaan keliru yang berujung pada kesulitan finansial.
Tanpa disadari, kesalahan-kesalahan kecil ini dapat mengganggu kestabilan ekonomi seseorang dalam jangka panjang.
Mulai dari tidak mencatat pengeluaran hingga mengabaikan investasi, semua kebiasaan ini bisa diubah dengan pendekatan yang sederhana namun konsisten.
Berikut adalah lima kesalahan umum dalam mengatur keuangan dan bagaimana cara menghindarinya, terutama bagi generasi muda dan pekerja pemula yang sedang membangun fondasi finansialnya.
1. Tidak Mencatat Pengeluaran
Banyak orang menganggap remeh kebiasaan mencatat pengeluaran. Padahal, tanpa catatan yang jelas, sulit mengetahui ke mana uang Anda pergi setiap bulan.
Pengeluaran kecil yang tampak sepele seperti kopi harian, biaya parkir, atau langganan aplikasi bisa menumpuk dan menyedot anggaran secara signifikan.
Cara Menghindarinya:
- Gunakan aplikasi pencatat keuangan seperti Money Lover, DompetKu, atau fitur catatan sederhana di ponsel Anda.
- Sisihkan 5 menit setiap hari untuk mencatat semua pengeluaran, sekecil apa pun nilainya. Ini akan membantu Anda lebih sadar terhadap kebiasaan belanja.
2. Hidup Melebihi Kemampuan
Gaya hidup konsumtif adalah salah satu jebakan keuangan terbesar, terutama dengan kemudahan belanja online dan pembayaran digital.
Banyak orang tergoda membeli barang demi gengsi atau memenuhi standar sosial, meskipun sebenarnya belum mampu secara finansial.
Baca Juga: Cara Cerdas Mengatur Keuangan Pribadi di Usia 20-an Agar Bisa Pensiun Dini
Cara Menghindarinya:
- Buatlah anggaran berdasarkan penghasilan bulanan. Terapkan metode 50/30/20: 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
- Jika ingin membeli barang non-esensial, beri jeda waktu 3–7 hari sebelum memutuskan agar tidak impulsif.
3. Mengabaikan Dana Darurat
Banyak orang tidak memiliki cadangan dana yang cukup untuk keadaan darurat seperti kehilangan pekerjaan, sakit mendadak, atau kebutuhan tak terduga lainnya.
Hal ini membuat mereka terpaksa berutang atau menjual aset saat terjadi krisis.
Cara Menghindarinya:
- Sisihkan sebagian kecil penghasilan setiap bulan untuk membentuk dana darurat. Idealnya, dana ini setara dengan 3–6 bulan biaya hidup.
- Simpan dalam rekening terpisah atau instrumen likuid seperti tabungan biasa atau reksa dana pasar uang.
4. Tidak Punya Tujuan Keuangan yang Jelas
Tanpa tujuan, seseorang cenderung tidak disiplin dalam menyimpan dan membelanjakan uang. Akibatnya, uang habis tanpa arah, dan sulit meraih target seperti membeli rumah, liburan, atau dana pensiun.
Cara Menghindarinya:
- Tentukan tujuan keuangan jangka pendek dan panjang. Buat daftar prioritas dan target waktu pencapaiannya.
Misalnya, "menabung Rp10 juta dalam 12 bulan untuk DP motor" atau "investasi bulanan untuk dana pensiun 20 tahun ke depan."
5. Mengabaikan Investasi Sejak Dini
Banyak orang menunda investasi karena menganggap harus menunggu mapan dulu atau takut rugi.
Padahal, investasi adalah cara untuk melindungi nilai uang dari inflasi dan meningkatkan aset dalam jangka panjang.
Cara Menghindarinya:
- Mulailah dari yang paling mudah dan aman, seperti reksa dana pasar uang atau emas digital. Anda bisa mulai hanya dengan Rp10.000.
- Semakin cepat Anda mulai, semakin besar efek compounding (bunga berbunga) yang bisa Anda rasakan di masa depan.
Kesalahan dalam mengelola keuangan tidak selalu berasal dari ketidaktahuan, melainkan dari kebiasaan yang tidak disadari.
Dengan memperbaiki langkah-langkah kecil dalam pengaturan keuangan sehari-hari, Anda bisa membangun fondasi finansial yang sehat dan kuat.
Intinya, membuat catatan keuangan, hidup sesuai kemampuan, menyiapkan dana darurat, menetapkan tujuan, dan mulai berinvestasi adalah lima langkah penting untuk menghindari jebakan finansial di masa depan.
Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki kebiasaan keuangan. Mulailah hari ini, demi masa depan yang lebih aman dan terencana.
Berita Terkait
-
Cara Cerdas Mengatur Keuangan Pribadi di Usia 20-an Agar Bisa Pensiun Dini
-
BPBD Kalbar Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla di 3 Kabupaten Rawan
-
Gubernur Kalbar Terbitkan Pergub Percepat Pembentukan Koperasi Merah Putih di Desa dan Kelurahan
-
Tips Menabung Haji bagi Petani Sawit Kalbar, Berangkat ke Tanah Suci dari Hasil Kebun
-
Kalbar Akan Bentuk 2.038 Koperasi Merah Putih, Ini Syarat Untuk Jadi Anggota dan Raih Manfaatnya!
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Mendagri Tito Ajak Warga Siskamling, Publik: yang Maling Uang Rakyat kan Pejabat Negara
-
BRI Cari Wirausaha Tangguh Lewat Program Pengusaha Muda BRILiaN 2025
-
BRI Gelar News Fest 2025, Ajang Jurnalistik Menuju Fellowship Journalism 2026
-
BRI Gandeng Medco E&P Beri Akses Tak Terbatas ke Pelaku Usaha Kecil
-
Sungai Brantas Mau Bebas Sampah Popok? Inovasi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Harapan Baru