SuaraKalbar.id - Bandara Supadio yang terletak di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, kini kembali menyandang status sebagai bandara internasional.
Status ini sebelumnya sempat dicabut melalui Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 2024, bersama 16 bandara lainnya, namun kini diaktifkan kembali secara resmi pada Rabu (4/6/2025) dalam sebuah seremoni di ruang VIP Bandara Supadio.
Peresmian reaktivasi ini ditandai dengan penabuhan rebana oleh Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, bersama sejumlah pejabat penting, termasuk Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Lukman F. Laisa, serta Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono.
Kembalinya status internasional ini membawa angin segar bagi masyarakat Kalimantan Barat.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Kalbar! Bandara Supadio Kembali Layani Penerbangan Internasional
Gubernur Ria Norsan dalam sambutannya mengungkapkan bahwa sejumlah rute internasional yang sebelumnya aktif akan kembali beroperasi, di antaranya rute Pontianak–Kuching, Pontianak–Kuala Lumpur, dan Pontianak–Penang.
Ia juga berharap rute menuju Singapura bisa segera dibuka kembali, mengingat tingginya potensi pariwisata dari negara tersebut, khususnya saat perayaan Cap Go Meh dan Sembahyang Kubur yang menjadi daya tarik wisata budaya di Pontianak.
“Dengan kembali beroperasinya bandara internasional ini, masyarakat akan lebih mudah berobat atau berlibur ke luar negeri, khususnya ke Malaysia. Ini tentu akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat,” ujar Norsan.
Selama masa penurunan status bandara ke domestik, Kalbar mengalami keterbatasan akses langsung ke luar negeri.
Banyak masyarakat yang selama ini bergantung pada penerbangan ke Kuching, Penang, dan Kuala Lumpur, terutama untuk keperluan pengobatan dan wisata.
Baca Juga: Pemkot Pontianak Siap Operasikan Koperasi Merah Putih di 29 Kelurahan, Ini Syarat Menjadi Anggota!
Dengan dibukanya kembali rute-rute tersebut, diharapkan perputaran ekonomi bisa kembali meningkat.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa, menegaskan bahwa Bandara Supadio telah memenuhi seluruh standar operasional sebagai bandara internasional.
Ia menambahkan bahwa Supadio merupakan salah satu dari beberapa bandara yang status internasionalnya diaktifkan kembali pada tahun 2025.
“Sebelumnya, sudah ada tiga bandara yang kembali menyandang status internasional, yakni di Belitung, Palembang, dan Semarang. Kini menyusul Bandara Supadio dan Bandara di Banjarmasin,” jelas Lukman.
Pemerintah Kota Pontianak turut menyambut positif reaktivasi ini.
Wali Kota Edi Rusdi Kamtono melihat peluang besar dari pembukaan kembali jalur penerbangan internasional tersebut.
Menurutnya, hal ini dapat menjadi pendorong utama sektor pariwisata dan ekonomi lokal.
"Pontianak bisa menjadi kota transit strategis. Wisatawan dari Kuching yang ingin ke Yogyakarta, Surabaya, Jakarta, atau kota besar lainnya di Indonesia bisa singgah di Pontianak terlebih dahulu," kata Edi. Ia menambahkan, ini merupakan kesempatan bagi Pontianak untuk memperkenalkan budaya, kuliner, dan destinasi wisatanya kepada wisatawan asing.
Edi menilai, arus masuk wisatawan internasional akan menciptakan efek domino positif.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan akan berdampak langsung terhadap pelaku UMKM, termasuk pedagang oleh-oleh, makanan khas, dan sektor jasa lainnya.
Hal ini tentunya memperkuat fondasi ekonomi lokal yang sempat lesu akibat pembatasan perjalanan internasional.
“Semakin banyak yang datang, maka perputaran uang di kota ini akan meningkat. Ini bukan hanya peluang bagi sektor pariwisata saja, tapi juga penguatan ekonomi masyarakat secara menyeluruh,” tegasnya.
Ia pun mengimbau seluruh pelaku usaha dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pelayanan, menciptakan lingkungan yang nyaman, dan menjaga citra kota.
Dengan begitu, Pontianak bisa benar-benar menjadi salah satu ‘wajah’ Indonesia di mata dunia.
“Status internasional ini bukan sekadar administratif. Ini adalah pengakuan bahwa kita siap menjadi tujuan wisata dan bisnis. Maka, kesiapan kota dari sisi infrastruktur, layanan publik, hingga keramahan warga menjadi hal penting,” tutup Edi Kamtono.
Dengan status baru ini, Bandara Supadio bukan hanya sekadar gerbang udara Kalimantan Barat, melainkan juga simbol kesiapan daerah dalam menyambut era globalisasi dan keterbukaan ekonomi.
Harapan besar kini tertumpu pada optimalisasi rute-rute internasional yang akan segera aktif, serta peran aktif seluruh elemen masyarakat dan pemerintah dalam menyambut perubahan ini dengan kesiapan dan optimisme.
Berita Terkait
-
Kabar Gembira untuk Kalbar! Bandara Supadio Kembali Layani Penerbangan Internasional
-
Pemkot Pontianak Siap Operasikan Koperasi Merah Putih di 29 Kelurahan, Ini Syarat Menjadi Anggota!
-
Viral Keluhan Warga soal Akta Kematian, Begini Tanggapan Disdukcapil dan Wali Kota Pontianak
-
Aston Pontianak Gelar Pelatihan APAR dan Hydrant Guna Tingkatkan Keselamatan Kerja Karyawan
-
Pemkot Pontianak Terbitkan SE Idul Adha Tanpa Sampah Kantong Plastik, Ini 5 Alternatif Pengganti!
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
Terkini
-
Cara Mudah Cek dan Bayar Pajak Kendaraan Secara Online 2025
-
Saldo Dana Gratis Hari Ini: Raih Kesempatan Dapat Dana Kaget Langsung Masuk Dompet Digitalmu!
-
Cicilan Cuma Rp150 Ribuan, Ini Solusi Modal Cepat Rp5 Juta Lewat KUR
-
Rekomendasi HP Murah RAM 6 GB Harga Rp 1 Jutaan Terbaik Juni 2025
-
Hadiri Panen Raya Jagung di Bengkayang, Prabowo: Petani Harus Hidup dengan Baik!