Scroll untuk membaca artikel
Bella
Senin, 09 Juni 2025 | 17:12 WIB
Ilustrasi Karhutla (chateGPT)

BPBD juga mengeluarkan imbauan keras kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan dengan alasan apa pun, terutama selama musim kemarau yang kini mulai melanda wilayah Kalimantan Barat.

“Kami mengajak masyarakat untuk lebih waspada dan tidak membuka lahan dengan cara membakar. Sekecil apa pun api, di musim seperti ini bisa berubah menjadi kebakaran besar,” tegas Daniel.

Ia juga menambahkan, partisipasi aktif warga sangat diperlukan dalam mencegah dan menangani karhutla. Warga diminta segera melapor ke posko kebakaran atau BPBD setempat jika menemukan adanya tanda-tanda kebakaran.

“Respons cepat sangat menentukan. Jika masyarakat segera melapor, maka penanganan bisa dilakukan lebih dini dan kerugian dapat diminimalkan,” pungkasnya.

Baca Juga: Bakal jadi Ikon Baru Kalbar, Pemkab Bengkayang Siapkan Rp18 Miliar untuk Bangun Gereja Santo Pius X

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi ancaman tahunan di wilayah Kalbar, terutama saat musim kemarau.

Selain merusak lingkungan, kebakaran ini juga berdampak pada kualitas udara, kesehatan masyarakat, dan transportasi, khususnya jika terjadi di jalur-jalur vital seperti akses menuju bandara atau pusat kota.

Pemerintah daerah dan aparat gabungan kini terus berjibaku di lapangan demi mengendalikan situasi sebelum meluas ke wilayah permukiman atau objek vital lainnya.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tetapi waspada dan aktif menjaga lingkungan masing-masing dari potensi kebakaran.

Baca Juga: Indonesia Bakal Ekspor 2 Ribu Ton Beras per Bulan ke Negeri Jiran, Kalbar Jadi Ujung Tombak!

Load More