Scroll untuk membaca artikel
Bella
Rabu, 25 Juni 2025 | 16:39 WIB
Ilustrasi nuklir, dampak perang nuklir bagi Indonesia (Freepik)

SuaraKalbar.id - Perlombaan senjata nuklir masih menjadi isu krusial dalam geopolitik global.

Di tengah ketegangan antarnegara besar, senjata nuklir bukan hanya simbol kekuatan, tetapi juga alat tawar dalam diplomasi internasional.

Hingga pertengahan 2025, terdapat sembilan negara yang secara resmi memiliki senjata nuklir, dan satu negara tambahan yang diduga menyimpan senjata nuklir meski tidak mengakuinya secara terbuka.

Berikut adalah daftar 10 negara pemilik senjata nuklir terbanyak di dunia tahun 2025, berdasarkan estimasi dari berbagai lembaga internasional, termasuk Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) dan Federation of American Scientists (FAS).

Baca Juga: 24 Ribu Ton Uranium di Melawi, Apa Dampaknya pada Lingkungan jika Ditambang?

Ilustrasi nuklir - Bahan Baku Nuklir (pexels)

1. Rusia (sekitar 5.449 hulu ledak)

Rusia masih menjadi negara dengan jumlah senjata nuklir terbanyak di dunia.

Dari total tersebut, sekitar 1.700 hulu ledak berada dalam status siap digunakan (deployed), sementara sisanya berada dalam cadangan atau menunggu untuk dimusnahkan.

Rusia terus memperkuat modernisasi armada nuklirnya, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) dan kapal selam nuklir.

2. Amerika Serikat (sekitar 5.244 hulu ledak)

AS berada di posisi kedua, dengan jumlah yang hampir setara dengan Rusia.

Amerika memiliki sekitar 1.650 hulu ledak yang siap digunakan dan terus melakukan pembaruan sistem senjata nuklirnya.

Baca Juga: 24 Ribu Ton Terpendam di Kalimantan, Apa Itu Uranium?

Kedua negara ini menguasai lebih dari 85% stok senjata nuklir dunia.

3. China (sekitar 600 hulu ledak)

China terus meningkatkan kapasitas nuklirnya dalam beberapa tahun terakhir.

Jika tren ini berlanjut, diperkirakan China akan memiliki lebih dari 1.000 hulu ledak pada 2030.
Pengembangan silo rudal bawah tanah dan armada kapal selam nuklir menjadi bagian dari strategi pertahanan Beijing.

4. Prancis (sekitar 290 hulu ledak)

Sebagai satu-satunya negara Uni Eropa yang memiliki senjata nuklir, Prancis mempertahankan kebijakan nuklir independen.

Mayoritas arsenal nuklirnya terdiri dari rudal yang diluncurkan dari kapal selam dan jet tempur.

5. Inggris (sekitar 225 hulu ledak)

Inggris memiliki senjata nuklir strategis yang sebagian besar disimpan di kapal selam kelas Vanguard.
Pemerintah Inggris berencana memperbarui armada tersebut dengan kelas Dreadnought pada dekade mendatang.

6. Pakistan (sekitar 170 hulu ledak)

Pakistan terus mengembangkan program nuklirnya sebagai respons terhadap peningkatan militer India.

Mereka juga memperluas kemampuan peluncuran dengan rudal jarak menengah dan peluncur bergerak.

7. India (sekitar 160–180 hulu ledak)

Sebagai rival utama Pakistan, India memiliki doktrin nuklir yang menekankan “no first use”.

Namun, program nuklir India berkembang cepat, termasuk kemampuan peluncuran dari darat, laut, dan udara.

8. Israel (sekitar 80–90 hulu ledak)

Israel tidak secara resmi mengakui atau menyangkal memiliki senjata nuklir, tetapi komunitas internasional meyakini bahwa Israel memiliki arsenal nuklir terbatas.

Negara ini tidak menjadi anggota Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

9. Korea Utara (sekitar 50–60 hulu ledak)

Korea Utara menjadi ancaman global karena pengembangan senjata nuklir yang agresif meski berada di bawah sanksi internasional.

Rezim Kim Jong-un terus melakukan uji coba rudal balistik, termasuk yang diklaim mampu membawa hulu ledak nuklir antarbenua.

10. Negara NATO Penampung Nuklir AS

Meski tidak memiliki senjata nuklir sendiri, beberapa negara NATO seperti Jerman, Belanda, Italia, Turki, dan Belgia menjadi lokasi penyimpanan senjata nuklir milik AS.

Peran mereka penting dalam strategi pertahanan kolektif NATO melalui program "nuclear sharing".

Tren Global, Dari Pengurangan ke Modernisasi

Meskipun jumlah total hulu ledak menurun dibandingkan puncak Perang Dingin, tren modernisasi justru meningkat.

Beberapa negara menambah jumlah hulu ledak aktif, memperbarui sistem peluncuran, dan mengembangkan teknologi baru seperti hipersonik dan MIRV (Multiple Independently targetable Reentry Vehicles).

Load More