Banjir Terjang Kabupaten Ketapang, 15 Desa Terdampak

Banjir dipicu salah satunya intensitas hujan tinggi dan berlangsung cukup lama

Husna Rahmayunita
Rabu, 23 September 2020 | 12:23 WIB
Banjir Terjang Kabupaten Ketapang, 15 Desa Terdampak
Banjir melanda Ketapang, Kalimantan Barat. (dok. TRC BPBD Ketapang)

SuaraKalbar.id - Banjir melanda sejumlah wilayah Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Selasa (22/9/2020) sekitar pukul 16.22 WIB.

Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB mendapatkan informasi15 desa yang berada di dua kecamatan terdampak akibat musibah tersebut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulan Bencana, Raditya Jati mengungap penyebab banjir kali ini.

"Curah hujan tinggi selama beberapa waktu belakangan menjadi salah satu penyebabnya," ujarnya dalam keterangan resmisnya seperti yang diterima Suara.com, Rabu (23/9/2020).

Baca Juga:34 Tahun Tinggal di Bantaran Kali Ciliwung, Era Makin Akrab dengan Banjir

Sementara untuk tinggi muka air yang menggenai rumah warga mulai dari 50 cm hingga 250 cm.

Radityo menuturkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ketapang hingga kekinian masih melakukan pendataan kerugian dan populasi terdampak.

"Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Ketapang dengan sigap melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan terkait," sambungnya.

Banjir melanda Ketapang, Kalimantan Barat. (dok. TRC BPBD Ketapang)
Banjir melanda Ketapang, Kalimantan Barat. (dok. TRC BPBD Ketapang)

Namun selama penanganan darurat di lokasi, petugas menghadapi kendala akses komunikasi untuk mendapatkan informasi beberapa titik banjir.

Selain itu, penambahan perahu karet untuk menembus akses lokasi terdampak sangat dibutuhkan.

Baca Juga:5 Langkah Cara Membersihkan Tembok Bekas Banjir

"BPBD setempat mengidentifikasi kebutuhan yang perlukan antara lain, perahu karet, logistik bantuan dan telepon satelit," bebera Raditya.

Lebih lanjut, Raditnya mengatakan Kabupaten Ketapang termasuk wilayah dengan tingkat risiko bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.

Setidaknya ada 20 kecamatan yang berisiko banjir pada kategori tersebut dengan luas mencapai lebih dari 800 ribu hektar.

"Masih dari analisis InaRISK, sebanyak 270.530 jiwa merupakan populasi yang memiliki potensi terpapar bahaya banjir di 20 kecamatan tersebut," ungkapnya.

Sedangkan analisis cuaca, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca pada 23 September 2020 untuk wilayah Kalimantan Barat, yakni wilayah dengan potensi hujan lebat dan dapat disertai kilat serta angin kencang.

Beberapa wilayah di Kalimantan lain perlu diwaspadai dengan potensi cuaca yang sama, seperti di Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur.

Terkait dengan potensi bahaya banjir di kawasan tersebut, masyarakat diimbau selalu waspada dan siap siaga. Apabila harus melakukan evakuasi dan mengungsi, maka diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini