SuaraKalbar.id - Warga dikagetkan dengan penemuan mayat lansia di sebuah kamar kos di Jalan Imam Bonjol, Gang Kusumawijaya, Pontianak Selatan, Kalimantan Barat, Senin (28/9/2020).
Belakangan diketahui, identitas pria tersebut adalah AS (75). Selama ini korban hidup sebatang kara dan bekerja sebagai tukang tambal ban.
Kapolsek Pontianak Selatan, AKP Rio Sigal Hasibuan menuturkan, jenazah AS pertama kali ditemukan oleh pekerja dinas sosial yang biasa menjenguk dan menyerahkan bantuan sosial kepada korban.
Saat itu, saksi berusaha memanggil AS namun tak kunjung mendapat respons hingga mendobrak kamar kos korban.
Baca Juga:7 Fakta Mayat Ibu dan Anak Tewas Misterius di Pontianak Timur
"Saksi atang ke kost korban untuk meminta tanda tangan pelunasan berobat korban di rumah sakit kota yang mana korban saat itu pernah berobat karena sakit paru paru. Sesampainya di kos korban kemudian saksi memanggil korban dari luar," ujar Rio.
"Namun karena tidak ada jawaban kemudian saksi mendorong pintu kos yang saat itu tidak terkunci dan diketahui korban dalam posisi terbaring dan sudah tidak sadarkan diri," sambungnya.
Rio menjelaskan, berdasarkan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi tidak menemukan adanya unsur kekerasan terhadap korban. AS meninggal dunia diduga karena penyakit yang dideritanya.
"Dari Puskesmas, menyampaikan riwayat kesehatan AS, memiliki riwayat penyakit TBC, dan berulang kali berobat," ungkapnya.
Lebih lanjut, Rio menambahkan berdasarkan keterangan sejumlah saksi, AS selama ini hidup seorang diri di Pontianak.
Baca Juga:Ibu dan Anak Tewas Misterius di Pontianak Timur, Polisi Cari Suami Korban
Sementara anak dan istrinya kini berada di Bengkulu. Polisi pun telah berusaha untuk menghubungi keluarga AS.
"Kita sudah menghubungi anaknya, namun anaknya tidak ada di Pontianak tapidi Bengkulu, dan sudah lebih 10 tahun ini, yang bersangkutan merantau di Kota Pontianak," jelas Rio.
Kini, jenazah AS telah dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Soedarso Pontianak untuk menunggu keputusan keluarga terkait pemakaman korban.
Kontributor : Eko Susanto