Dua Mahasiswa Dilarikan ke RS Bhayangkara Pontianak usai Demo

beredar kabar kalau mahasiswa yang dirawat akibat kekerasan atau pemukulan.

Husna Rahmayunita
Kamis, 29 Oktober 2020 | 16:16 WIB
Dua Mahasiswa Dilarikan ke RS Bhayangkara Pontianak usai Demo
Massa aksi membakar ban saat melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Rabu (28/10/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraKalbar.id - Dua orang mahasiswa dilarikan ke rumah sakit setelah mengikuti demontrasi tolak UU Cipta Kerja di Pontianak, Rabu (28/10/2020) malam.

Keduanya diketahui merupakan mahasiswa Universitas Tanjungpura. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Hal itu dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes (Pol) Donny Charles Go.

"Setelah aksi demo kemarin, memang ada dua mahasiswa yang dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara. Informasi ini yang ingin bapak Kapolda Kalbar sampaikan langsung kepada Rektor Untan Pontianak, Garuda Wiko," ujarnya.

Baca Juga:Lewat Grup WA, Kapolda Sebut Anak STM Ikut Demo Rusuh karena Solidaritas

Ia mengatakan Kapolda Kalbar Irjen (Pol) R Sigid Tri Hardjanto melakukan silaturahim dengan Rektor Universitas Tanjungpura, Kamis (29/10).

Dia menjelaskan, pertemuan Kapolda Kalbar bersama Rektor Untan Pontianak untuk meluruskan informasi terkait aksi unjuk rasa kemarin.

Dia melanjutkan, Kapolda Kalbar dengan didampingi Kepala Rumah Sakit Bhayangkara AKBP drg Sugiyato menjelaskan kondisi terkini kedua mahasiswa yang sedang dirawat tersebut.

Kedua mahasiswa dilarikan ke rumah sakit lantaran memiliki riwayat penyakit tipes dan asma.

Demo tolak UU Cipta kerja di DPRD Kalbar bentrok. (Suara.com/Eko Susanto)
Demo tolak UU Cipta kerja di DPRD Kalbar bentrok. (Suara.com/Eko Susanto)

Donny menjelaskan, kemarin Rumah Sakit Bhayangkara menerima peserta unjuk rasa yang mengalami keluhan sakit berupa mual, pusing dan muntah, serta gejala lain.

Baca Juga:Polisi Tangkap Anggota FMN Makassar, Jadikan Tersangka Bentrokan

Kemudian dilakukan pemeriksaan awal dan CT Scan terhadap salah satu mahasiswa dengan hasil tidak ada cedera atau pendarahan di kepala. Selanjutnya dilakukan tes widal dimana didapatkan hasil mengalami sakit tipus.

"Jadi dua mahasiswa itu satu mengalami sakit tipus dan satu mempunyai penyakit bawaan asma. Untuk mahasiswa yang penderita asma tersebut saat ini dalam keadaan sembuh," sambungnya.

Donny juga menyebutkan ada banyak informasi yang beredar kalau mahasiswa yang dirawat akibat kekerasan atau pemukulan dari aparat kepolisian yang mengamankan demo tersebut. Ia memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar.

Mahasiswa sudah masuk dan menguasai kantor DPRD Kalbar, beberapa bangunan dan properti rusak. (Suara.com/Eko SusantoO
Mahasiswa sudah masuk dan menguasai kantor DPRD Kalbar, beberapa bangunan dan properti rusak. (Suara.com/Eko Susanto)

"Tujuan pertemuan ini lebih untuk meluruskan informasi tentang mahasiswa Untan yang sedang di rawat dan perkembangan kondisinya," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Donny juga mengungkapkan bahwa dalam aksi demo kemarin ditemukanya bubuk yang diduga penyebab letupan dan sempat terkena petugas kepolisian sehingga harus dirawat.

Berdasarkan informasi, serbuk tersebut mengenai dua petugas kepolisian dimana salah satunya Karo Ops Polda Kalbar.

"Serbuk yang mengenai petugas ini menyebabkan perih pada mata, bahkan satu personel Polresta Pontianak harus dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara," kata Donny. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini