SuaraKalbar.id - Video viral soal pria kubur diri hidup-hidup di kompleks pemakaman menggemparkan jagat media sosial belum lama ini.
Pemuda itu membiarkan dirinya tertimbun dengan tanah, hanya menampakkan setengah badannya.
Video pemuda itu salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @ndorobeii.
Tampak sejumlah warga berusaha menyelamatkan pemuda bernama Wawan Febriyanto yang nekat mengubur tubuhnya sendiri.
Baca Juga:Kamar di Atas Atap Viral di TikTok, Warganet: Kena Geledek Auto Headshot!
Pemuda itu merupakan warga Desa Kepanden, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Dikutip dari Solopos.com (jaringan Suara.com), Wawan mengubur dirinya hidup-hidup di kompleks pemakaman keluarga desa setempat.
Babinsa Kelurahan Debong Kidul, Sertu Dasrim menuturkan aksi nekat yang dilakukan Wawan terjadi pada Rabu (30/12/2020).
Saat ditemukan warga di area pemakaman, tubuh pemuda 23 tahun itu sudah terkubur di dalam tanah sedalam 70 cm. Hanya terlihat setengah badannya, sedangkan wajahnya menghadap ke tanah namun masih bisa diajak berkomunikasi.
"Saya kasih salam juga mau menjawab, saya tanya nama juga pelaku mau jawab," kata Dasrim.
Baca Juga:Demi Menikah, Pasangan Pengantin Ini Nekat Jalan Kaki Menerjang Banjir
Bisikan Gaib
Ketika ditanya oleh warga, Wawan mengaku mengubur dirinya seusai mendapat bisikan gaib.
Dia mengaku ingin kembali ke alamanya setelah meninggal dan dihidupkan kembali oleh Sang Pencipta.
"Aku pan balik maring alame aku (aku mau pulang ke alam saya)," kata Dasrim menirukan ucapan Wawan.
Mendengar pengakuan Wawan, warga bergegas melakukan evakuasi. Seusai membersihkan dan mengantar Wawan ke rumah orangtuanya, warga lantas melaporkan kejadian pemuda kubur diri hidup-hidup tersebut ke Polsek Tegal Selatan.
Stres usai Pulang Kampung
Sementara itu, Nurimah ibunda Wawan menuturkan bila anaknya mengalami gangguan jiwa setelah belakangan belajar ilmu Hijib Nasor (belajar ilmu tanpa guru).
"Wawan sering berkomunikasi tanpa lawan bicara, sering berbicara sendiri," terang Nurimah dalam surat pernyaataan.
Depresi yang dialami Wawan terjadi sekembalinya dia ke kampung pada Agustus 2020 lalu, usai berlayar ke Batam.