Sementara itu, sesudah pihak keluarga besar Mulyadi diberangkatkan, ibu dan ayahnya yang tiba dari Sintang turut membantu proses identifikasi ini dengan memberikan data dan sampel DNA kepada Tim DVI Biddokkes Polda Kalbar di Posko Crisis Center.
“Tadi ibu dan bapak Bang Mulyadi ke sini cuma memberikan data dan sampel DNA,” tutur Guntur, sepupu korban.
![Turbin pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dipindahkan dari KRI Cucut ke Posko Terpadu JICT II, Minggu (10/1/2021) malam. [Suara.com/Novian Ardiansyah]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/10/69315-turbin-pesawat-sriwijaya-air-sj-182.jpg)
Sebagaimana diketahui, pihak keluarga merasa terkejut mendengar kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Pasalnya, sehari sebelum musibah ini terjadi, Mulyadi yang tinggal di Kota Pontianak sempat mengabarkan, bahwa ia dan keluarga istrinya akan ke Jakarta pada tanggal 15 bulan ini. Namun, ia berangkat lebih awal.
“Kami terkejut. Jumat sebelum kejadian pada hari Sabtu itu, dia nelepon. Dia mengabarkan kabar bahagia bahwa istrinya sedang mengandung. Mereka baru nikah dua bulan yang lalu. Dan dia sempat bilang akan ke Jakarta pada 15 Januari. Tahunya dapat kabar duka ini dari teman-temannya di Pontianak,” kata Ponijan, ayah dari Mulyadi.
Baca Juga:Jadwal Mendadak Berubah, Pramugari Ini Selamat dari Tragedi Sriwijaya Air
Ia kini hanya bisa pasrah sambil berdoa. Termasuk berharap ada mukjizat untuk keselamatan keluarganya.
Kontributor : Ocsya Ade CP