Kisah 3 Orang Lolos dari Maut Sriwijaya Air Jatuh, Ajal Belum Memanggil

Mereka urung berangkat Sriwijaya Air yang berakhir tragis jatuh.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 11 Januari 2021 | 14:24 WIB
Kisah 3 Orang Lolos dari Maut Sriwijaya Air Jatuh, Ajal Belum Memanggil
Kolase

SuaraKalbar.id - Sampai 3 hari setelah Sriwijaya Air jatuh, ada cerita 3 orang lolos dari maut Sriwijaya Air jatuh. Mereka urung berangkat Sriwijaya Air yang berakhir tragis jatuh di kawasan Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2020) lalu.

Kisah pertama dari Ananda Lestari. Ananda Lestari tidak ikut dalam penerbangan Sriwijaya Air SJ182 Jakarta-Pontianak.

Penerbangan Ananda Lestari Jakarta-Makassar. Ananda Lestari merupakan warga Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Ananda Lestari bersyukur.

Pesawat Sriwijaya Air SJ182, jatuh di sekitar Kepulauan Seribu Jakarta, Sabtu 9 Januari 2021. Pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak. Pesawat dengan pilot Capt Afwan tersebut masih diselidiki penyebabnya bisa jatuh.

Baca Juga:Pemprov Lampung Jamin Keluarga Korban Sriwijaya Air Dapat Santunan

Di balik tragedi ini menyisakan cerita bagi kita salah satu Pramugari Sriwijaya Air yakni Ananda Lestari.

Pramugari Sriwijaya Air Ananda Lestari / [ Foto Istimewa ]
Pramugari Sriwijaya Air Ananda Lestari / [ Foto Istimewa ]

Keluarga Pramugari Ananda Lestari, Nurpiana, menceritakan bagaimana Ananda bisa terhindar dan selamat dari maut.

Lalu, Agustiawan. Mahasiswa Jogja lolos dari maut Sriwijaya Air jatuh akibat perintah ibu. Ibu Agustiawan perintahkannya tetap tidak pulang dan disuruh ikut ujian.

Agustiawan adalah mahasiswa Yogyakarta asal Singkawang, Kalimantan Barat. Agustiawan sejatinya akan terbang ke Pontianak naik pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari Jakarta, Sabtu sore (9/1/2021).

Dirinya berencana pulang untuk menjenguk ibunya yang sakit. Berkat dilarang ibunya, mahasiswa Jogja ini batal naik pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) petang.

Baca Juga:Lolos dari Maut Sriwijaya Jatuh, Nurul Tolak Diajak Liburan ke Pontianak

Tapi rencana tersebut dibatalkan usai Agustiawan dihubungi ibundanya. Sang ibu melarang Agustiawan pulang ke Pontianak.

Mahasiswa Jogja lolos dari maut Sriwijaya Air jatuh akibat perintah ibu.
Mahasiswa Jogja lolos dari maut Sriwijaya Air jatuh akibat perintah ibu.

Agustiawan, pria asal Kota Singkawang batal naik pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Sabtu petang 9 Januari 2021.

Mahasiswa Jogja selamat dari tragedi Sriwijaya Air yang jatuh ini karena dicegah ibu untuk pulang. Sang ibu memintanya untuk tetap di Jogja demi fokus menghadapi ujian.

Saat itu Agustiawan hendak pulang ke Pontianak untuk menjenguk ibunya yang sakit.

Agustiawan mengatakan bahwa ia berencana dari Jogja ke Jakarta lalu berangkat ke Kalimantan Barat, tetapi harus ia batalkan.

Jika Agustiawan tidak dicegah ibunya, maka ia berangkat ke Kalimantan Barat pada tanggal 9 Januari 2021 sore naik pesawat Sriwijaya Air.

Mahasiswa Jogja ini masih terngiang-ngiang ucapan ibunda yang mencegahnya pulang.

Sang ibu bersikeras bilang kepada Agus untuk tidak perlu pulang dan menyuruhnya untuk fokus menghadapi ujian kuliah.

Mahasiswa Jogja selamat dari pesawat Sriwijaya Air yang jatuh karena batal naik ini tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah SWT dan mengucapkan terima kasih kepada ibundanya.

Agustiawan, mahasiswa Jogja asal Singkawang ini bersyukur masih diberikan keselamatan. Ia juga masih berharap akan ada kabar baik dari penumpang dan awak pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Terakhir, Nurul. Lolos dari maut Sriwijaya Air jatuh, Nurul bersyukur. Namun adiknya, Arneta Fauzia jadi korban Sriwijaya Air jatuh.

Nurul, kakak kandung Arneta Fauzia, korban pesawat Sriwijaya Air saat datangi Posko Antemortem RS Polri. (Suara.com/Bagaskara)
Nurul, kakak kandung Arneta Fauzia, korban pesawat Sriwijaya Air saat datangi Posko Antemortem RS Polri. (Suara.com/Bagaskara)

Nurul cerita sempat diajak liburan oleh Arneta Fauzia. Tapi dia menolak.

Nurul datang ke Pos Antemortem-DVI RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).

"Itu pas bulan Desember itu dia ngajak saya liburan ke Kalimantan, Pontianak," kata Nurul di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).

Hanya saja, Nurul mengaku, kala itu dirinya menolak ketika diajak berlibur ke Pontianak oleh korban. Akhirnya korban hanya pergi ke Pontianak seorang diri.

"Cuma saya menolak, jadi saya enggak jadi berangkat, cuma dia," tututnya.

Nurul tak menyangka bahwa ternyata pesawat yang ditumpangi adik kandungnya tersebut mengalami kecelakaan. Ia mengaku kaget kala mendengar pemberitaan di media Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

"Terus kirain saya dia nggak ini enggak naik pesawat itu jadi saya juga kaget," tuturnya.

Lebih lanjut, Nurul berharap ada kejelasan kabar dari adik kandungnya tersebut. Ia menunggu dari pihak RS Polri memberikan kabar.

"Kami masih tunggu bukti-bukti yang jelas yang akurat baru bisa ini," tandasnya.

Jatuh

Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).

Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.

SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini